Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan Berjalan Positif

Langkah pemerintah melakukan revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan terus menunjukkan hasil positif.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, saat meresmikan dan pemasangan papan tanda dimulainya pendirian EDOTEL SMK Pariwisata Aisiyah, Provinsi Sumatera Barat, Jumat (6/7)./Istimewa
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, saat meresmikan dan pemasangan papan tanda dimulainya pendirian EDOTEL SMK Pariwisata Aisiyah, Provinsi Sumatera Barat, Jumat (6/7)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Langkah pemerintah melakukan revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan terus menunjukkan hasil positif.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyampaikan bahwa saat ini 2.700 SMK telah menjalin kerja sama erat dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI). 

"Pemerintah mengubah arah pengembangan SMK, dari supply driven menjadi demand driven, sesuai dengan kebutuhan industri. Industrinya kita libatkan dalam penyusunan kurikulum dan proses pembelajaran," papar Muhadjir.

Hal itu disampaikan Muhadjir dalam jumpa pers 4 Tahun Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, di kantor Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, Selasa (23/10/2018). 

Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu juga mengatakan bahwa pemerintah telah membangun rintisan SMK yang mendukung program prioritas nasional.

Di antaranya, lanjut Muhadjir, dibangun 239 SMK Kemaritiman, 279 SMK Pertanian, dan 136 SMK dengan jurusan keahlian Pariwisata. 

Selain itu, selama dua tahun terakhir, Kemendikbud terus mendorong hadirnya techno park di SMK.

Dia mengungkapkan sebanyak 560 SMK telah berhasil merevitalisasi teaching factory-nya sehingga mampu menghasilkan produk-produk dengan standar industri.

"Jadi, bukan cuma menghasilkan mainan atau model, tetapi sudah banyak SMK yang bisa menghasilkan peralatan yang sama kualitasnya dengan yang dihasilkan industri," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper