Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dugaan Korupsi Impor Pangan, Rizal Ramli Sampaikan 2 Hal ke KPK

Mantan Menko Kemaritiman sekaligus pakar ekonomi Rizal Ramli menyampaikan dua hal terkait dengan laporan dugaan korupsi impor pangan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK
Data impor pangan Indonesia/APTINDO - Franciscus Welirang
Data impor pangan Indonesia/APTINDO - Franciscus Welirang

Bisnis.com, JAKARTA -- Mantan Menko Kemaritiman sekaligus pakar ekonomi Rizal Ramli menyampaikan dua hal terkait dengan laporan dugaan korupsi impor pangan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Ada dua hal menurut Rizal yang harus menjadi fokus KPK dalam permasalahan dugaan korupsi impor pangan, yakni kerugian keuangan negara, dan kedua kerugian ekonomi negara.

"Kami minta KPK tidak hanya fokus soal kerugian keuangan negara dalam arti sempit, tapi juga kerugian ekonomi negara dan itu memang di Pasal 2 UU Tipikor ada kategori bahwa bisa ditindak seandainya ekonomi negara dirugikan," ujar Rizal di KPK, Selasa (23/10/2018).

Selain itu, Rizal menambahkan, terdapat tiga penyebab mengapa Indonesia masih bermasalah dengan impor pangan.

"Satu, tidak ada grand strategi supaya kita jadi lumbung pangan Asia. Kedua, kita terlalu fokus pada teknologi dan tidak punya kebijakan harga yang menguntungkan petani. Ketiga, oknum pejabatnya kecanduan impor," jelasnya.

Sementara itu, pengacara Rizal Ramli, Effendy mengatakan pengaduan ini menjadi kabar baik untuk petani dan petambak garam. Menurutnya, hasil positif dari pelaporan tersebut akan dinikmati oleh petani dan petambak garam, salah satunya jika harga beras dan garam naik.

"Sehingga satu-satunya cara kami mohon kepada KPK untuk mengusut adanya tipikor dalam impor pangan ini," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmad Fauzan
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper