Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Erdogan akan Bongkar Kebenaran Kasus Khashoggi

Usaha Pemerintah Arab Saudi untuk meyakinkan publik bahwa Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) tidak terlibat dalam kasus meninggalnya Jamal Khashoggi tampaknya harus menghadapi kendala.
Jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi tampil menjadi pembicara dalam sebuah acara yang digelar Middle East Monitor di London, Inggris, pada Sabtu (29/9)./Reuters/Middle East Monitor
Jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi tampil menjadi pembicara dalam sebuah acara yang digelar Middle East Monitor di London, Inggris, pada Sabtu (29/9)./Reuters/Middle East Monitor

Bisnis.com, JAKARTA -- Usaha Pemerintah Arab Saudi untuk meyakinkan publik bahwa Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) tidak terlibat dalam kasus meninggalnya Jamal Khashoggi tampaknya harus menghadapi kendala.

Selain tidak bisa menjawab pertanyaan komunitas internasional soal keberadaan jasad Khashoggi, narasi yang tidak konsisten membuat komunitas internasional terus menekan Saudi.

Tantangan terbaru akan datang dari Turki, tempat terakhir Khashoggi meninggalkan jejak. Pada Selasa (22/10/2018), Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dijadwalkan membuka hasil investigasi yang telah dilakukan otoritasnya.

Dia menyatakan akan menyampaikan apa yang terjadi di Konsulat Arab Saudi di Istanbul itu secara berbeda dengan keterangan dari Pemerintah Arab Saudi.

"Kita akan tegakkan keadilan dan semua ini akan dibongkar, bukan dengan langkah biasa, tapi lewat kebenaran seutuhnya," ujar Erdogan seperti dilaporkan oleh kantor berita Anadolu, Minggu (21/10).

Sebelumnya, seperti dilansir The Washington Post, Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir membuat pernyataan bahwa memang benar Khashoggi dibunuh di Konsulat Arab Saudi. Berbeda dengan rumor yang beredar soal keterlibatan MBS, Pemerintah Saudi menyatakan pembunuhan Khashoggi berada di luar wewenang MBS.

"[Pembunuhan] ini adalah operasi yang terjadi di luar kewenangan dan otoritas yang dimiliki pelaku. Mereka membuat kesalahan saat membunuhnya," terang al-Jubeir kepada Fox News.

Pernyataan ini adalah narasi terbaru yang disampaikan Pemerintah Saudi, di mana isinya terus berubah. Sebelumnya, kerajaan di Timur Tengah itu menyebut bahwa Khashoggi tewas dalam perkelahian di dalam Konsulat Arab Saudi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper