Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Ancam Turunkan Tentara Jika Meksiko Tak Hentikan Rombongan Imigran Amerika Tengah

Presiden AS Donald Trump mengancam mengirimkan tentara dan menutup perbatasan dengan Meksiko jika negara itu tidak menghentikan rombongan imigran dari Amerika Tengah.
Warga Honduras mengantre untuk menunjukkan kartu identitas mereka ke petugas di dekat perbatasan Agua Caliente, Ocotepeque, Honduras, Kamis (17/10). Mereka berharap bisa menyeberang ke Guatemala dan bergabung dengan rombongan imigran lainnya yang menuju AS./Reuters-Jorge Cabrera
Warga Honduras mengantre untuk menunjukkan kartu identitas mereka ke petugas di dekat perbatasan Agua Caliente, Ocotepeque, Honduras, Kamis (17/10). Mereka berharap bisa menyeberang ke Guatemala dan bergabung dengan rombongan imigran lainnya yang menuju AS./Reuters-Jorge Cabrera

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden AS Donald Trump mengancam mengirimkan tentara dan menutup perbatasan dengan Meksiko jika negara itu tidak menghentikan rombongan imigran dari Amerika Tengah.

“Saya harus, dengan sangat tegas, meminta Meksiko untuk menghentikannya—dan jika gagal, saya akan memanggil militer AS dan menutup perbatasan di selatan!” paparnya melalui akun Twitter resminya, Kamis (18/10/2018) waktu setempat.

Ribuan warga Honduras dan Guatemala, termasuk anak-anak, diketahui tengah menuju AS demi mencari penghidupan yang lebih baik. Untuk mencapai AS, mereka harus lebih dulu melewati Meksiko.

Sebagian di antara mereka menggunakan kendaraan, seperti mobil, sedangkan sebagian lainnya berjalan kaki dan memakai transportasi umum.

Reuters melansir Jumat (19/10), Trump sebelumnya sudah mengancam akan memutus bantuan keuangan dan jenis bantuan lainnya ke negara-negara Amerika Tengah yang dinilai membiarkan  maupun tidak mampu mencegah warganya memasuki AS secara ilegal.

Pada Jumat (19/10) waktu setempat, Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Mike Pompeo dijadwalkan bertemu dengan Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto, Menlu Meksiko Luis Videgaray, dan calon Menlu Meksiko Marcelo Ebrard.

Ebrard direncanakan menjadi Menlu di bawah pemerintahan Andres Manuel Lopez Obrador, yang bakal resmi menjabat sebagai Presiden Meksiko pada Desember 2018.

“Kami akan menjaga hubungan baik dengan AS. Sangat penting untuk memiliki hubungan pertemanan,” tutur Lopez Obrador.

Videgaray menyatakan pihaknya telah meminta United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) untuk membantu memproses para pengungsi demi menjamin transparansi.

“Nantinya, UNHCR bisa membantu Meksiko untuk menemukan tempat tinggal bagi para migran di luar maupun di dalam Meksiko bagi mereka yang sudah mendapatkan status pengungsi. Tetapi, itu belum dipastikan dengan UNHCR,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper