Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Gabungkan Misi Diplomatik untuk Palestina dengan Kedubes Israel

Amerika Serikat menggabungkan misi diplomatiknya untuk Palestina di bawah otoritas Kedutaan Besar untuk Israel di Yerusalem.
Seorang pekerja memasang marka jalan yang menunjukkan lokasi Kedutaan Besar AS yang baru di Yerusalem, Israel pada Senin (7/5)./Reuters-Ronen Zvulun
Seorang pekerja memasang marka jalan yang menunjukkan lokasi Kedutaan Besar AS yang baru di Yerusalem, Israel pada Senin (7/5)./Reuters-Ronen Zvulun

Bisnis.com, JAKARTA — Amerika Serikat menggabungkan misi diplomatiknya untuk Palestina di bawah otoritas Kedutaan Besar untuk Israel di Yerusalem.
 
"Keputusan ini berdasarkan upaya global kami untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasi kami. Ini tak menunjukkan tanda perubahan kebijakan AS," ujar Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo seperti dilansir CNN.com, Jumat (19/10/2018).
 
Dia menjelaskan bahwa Konsulat Jenderal AS untuk Palestina akan digantikan oleh Unit Hubungan Palestina di dalam Kedutaan Besar (Kedubes) untuk Israel di Yerusalem. Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS mengungkapkan Konsulat Jenderal AS untuk Palestina Karen Sasahara akan dipulangkan ke Washington.
 
Dengan keputusn itu, Duta Besar AS untuk Israel David Friedman akan menjadi orang yang bertanggung jawab atas urusan Palestina. Selama ini, Friedman dikenal sebagai pendukung pendudukan Israel di Tepi Barat.
 
Ketua negosiator perdamaian Palestina Saeb Erekat pun langsung mengecam keputusan ini. Menurutnya, keputusan ini hanya cara untuk memuaskan ideologi AS.
 
"Keputusan ini hanya untuk memuaskan ideologi tim AS yang ingin menghancurkan dasar kebijakan luar negeri AS, juga sistem internasional, demi menutupi kejahatan dan pelanggaran Israel," tegas Erekat.

Para analis juga menganggap keputusan ini patut dipertanyakan karena dengan langkah tersebut, kini Washington menutup hampir semua akses diplomatik langsung dengan Palestina.
 
"Negara lain berupaya keras untuk menghindari penyatuan perwakilan Israel dan Palestina," ujar perwakilan lembaga think tank Kelompok Krisis Internasional Ofer Zalzberg.
 
Selama ini, para pemimpin dunia mengirimkan misi terpisah untuk Israel dan Palestina sebagai bentuk dukungan kemerdekaan bagi daerah pimpinan Presiden Mahmoud Abbas tersebut.
 
Ini bukan langkah pertama yang membuat AS dianggap memihak Israel. Sebelumnya, Presiden Donald Trump memutuskan untuk memindahkan Kedubes AS untuk Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem. Keputusan itu dianggap dapat memperkeruh konflik Israel dan Palestina karena selama ini keduanya memperebutkan Yerusalem sebagai ibu kota mereka kelak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper