Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo bertemu dengan Menlu China Wang Yi setelah beberapa hari lalu kedua negara terlibat perselisihan soal kebijakan global dan domestik negara-negara Asia.
Pompeo dan Wang Yi menyoroti perpecahan itu setelah kepala diplomat AS itu tiba di Beijing pada akhir perjalanan Asia yang difokuskan pada masalah nuklir Korea Utara.
Bertemu di Rumah Tamu Diaoyutai, Wang mengatakan kepada Pompeo bahwa Amerika Serikat telah "meningkatkan retorika terkait ketegangan perdagangan" setelah saling balas serangan pengenaan tarif impor kedua negara senilai miliaran dollar AS.
Wang Yi juga menuduh AS melakukan manuver tidak tepat di Taiwan, wilayah China yang dianggap sebagai provinsi pemberontak, dan "isu-isu lain" yang melukai kedaulatan China.
"Tindakan-tindakan ini telah mempengaruhi rasa saling percaya antara kedua belah pihak, dan telah membayangi prospek hubungan China-AS, yang sepenuhnya bertentangan dengan kepentingan kedua negara," kata Wang seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Selasa (9/10/2018).
Wang meminta AS menghentikan tindakan-tindakan sesat seperti itu seraya menambahkan bahwa kedua negara harus mengupayakan kerja sama dan tidak masuk ke konflik dan konfrontasi.
Wang dan Pompeo bertemu setelah Wakil Presiden AS Mike Pence menyampaikan pidato penuh emosi pada hari Kamis dengan menuduh China melakukan agresi militer, pencurian komersial dan melangar hak asasi manusia. Bahkan AS menyebut rezim Komunis sebagai penjahat yang cenderung mencampuri pemilu AS mendatang.
Amerika Serikat juga telah membuat marah China dengan menjual senjata ke Taiwan dan aturan baru yang memungkinkan pejabat tingkat atas AS melakukan perjalanan ke pulau itu, meskipun Washington masih mengakui Beijing atas Taipei.
Menanggapi pernyataan Wang, Pompeo mengatakan dia ingin datang ke Beijing untuk "berdiskusi".
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel