Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Begini Skema Pencairan Bantuan Asing untuk Korban Tsunami Sulteng Menurut Wapres JK

Wakil Presiden Jusuf Kalla berbicara skema pencairan dana bantuan asing untuk korban gempa tsunami di Sulawesi Tengah, khususnya di Palu dan Donggala.
Ilustrasi: Sejumlah pasien mendapat perawatan di depan Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Undata, Palu, Sulawesi Tengah , Sabtu (29/9/2018). Perawatan di luar gedung rumah sakit tersebut untuk mengantisipasi kemungkinan adanya gempa susulan./Antara
Ilustrasi: Sejumlah pasien mendapat perawatan di depan Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Undata, Palu, Sulawesi Tengah , Sabtu (29/9/2018). Perawatan di luar gedung rumah sakit tersebut untuk mengantisipasi kemungkinan adanya gempa susulan./Antara

Bisnis.com, JAKARTA—Wakil Presiden Jusuf Kalla berbicara skema pencairan dana bantuan asing untuk korban gempa tsunami di Sulawesi Tengah, khususnya di Palu dan Donggala.

“Kalau G to G itu tentu rekeningnya ada di Menkeu. Tapi kalau [dana dari] NGO, lewat PMI,” kata Wapres di Kantor Wakil Presiden RI, Selasa (9/10/2018).

Jusuf Kalla atau JK mengakui bantuan asing yang sudah masuk sangat banyak. Namun dia menegaskan, prinsip masuknya bantuan asing terkait bencana Palu dan Donggala berbeda dengan tsunami Aceh.

Saat bencana gempa dan tsunami melanda Aceh pada 2004 silam, pemerintah memang meminta bantuan dari dunia internasional.

Dalam menghadapi bencana Lombok, Palu dan Donggala, Pemerintah Indonesia tidak meminta bantuan asing. Namun, pemerintah juga tidak menolak jika ada pihak luar yang ingin membantu.

Kendati demikian, JK tidak memerinci bantuan dana asing yang sudah masuk hingga saat ini.

“Belum saya up-date tapi cukup. Tapi jangan lupa kita tidak tergantung pada bantuan itu. Insyaallah masih bisa kita tangani. Walau memang dalam kondisi ini kita harus efisien,” ucap Wapres.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper