Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SMRC: Meski Menang Survei, Jokowi Belum Aman

Meski unggul dari pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, elektabilitas pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin belum aman untuk memenangkan kontestasi Pilpres 2019.
Calon Presiden dalam Pilpres 2019 Joko Widodo (kanan) dan Capres Prabowo Subianto memperlihatkan nomor urut masing-masing, di kantor KPU,  Jakarta, Jumat (21/9/2018)./Reuters-Darren Whiteside
Calon Presiden dalam Pilpres 2019 Joko Widodo (kanan) dan Capres Prabowo Subianto memperlihatkan nomor urut masing-masing, di kantor KPU, Jakarta, Jumat (21/9/2018)./Reuters-Darren Whiteside

Bisnis.com, JAKARTA — Meski unggul dari pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, elektabilitas pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin belum aman untuk memenangkan kontestasi Pilpres 2019.

Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Djayadi Hanan dalam keterangannya kepada wartawan, terkait survei elektabilitas calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) pada Pilpres 2019, Senin (8/10/2018). 

Pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin meraih suara 60,4%, mengungguli Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang mendapat 29,8%. Sementara itu, pemilih yang tidak tahu/rahasia sebesar 9,8%.

“Hasilnya, pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin mengungguli Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Namun, saat ini posisi sang petahana belum bisa dikatakan aman untuk melanggengkan kekuasaannya hingga dua periode,” katanya. 

Djayadi menambahkan tidak ada jaminan jika tren elektabilitas Jokowi akan terus berlanjut sampai Pilpres 2019. Pasalnya, Pemilu masih lama dan tim Jokowi-Ma'ruf tidak bisa hanya duduk-duduk manis saja.

Selain itu, ada banyak faktor lain yang akan mempengaruhi suara masyarakat Indonesia dalam menjatuhkan pilihan politiknya.

"Ada faktor fundamental dan non fundamental. Faktor fundamental yakni faktor yang bisa mempengaruhi dalam jangka waktu yang panjang, misalnya soal permasalahan ekonomi, politik, dan hukum," ujarnya.

Sementara itu, faktor non fundamental bisa datang dan pergi dalam jangka waktu yang pendek.

Contoh hal yang menguntungkan Jokowi adalah Asian Games 2018 karena publik menyukai acara tersebut. Tetapi, efeknya hanya bertahan sekitar dua pekan.

Survei tersebut dilakukan pada 7-14 September 2018 terhadap 1.220 responden dengan response rate 1.074 responden. Survei berlangsung dengan metode multistage random sampling dan margin of error survei kurang lebih 3,05 %.

Para responden ditanya mengenai siapa yang akan dipilih di antara dua pasangan capres dan cawapres yang ada seandainya Pilpres dilakukan sekarang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper