Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BNPB: 1.571 Jiwa Meninggal Dunia Akibat Bencana Sulteng

Hingga hari ketujuh pascagempa dan tsunami di Sulawesi Tengah, jumlah korban meninggal dunia terus bertambah.
Warga melintas di lokasi terdampak gempa di Petabo, Palu Selatan, Sulawesi Tengah, Senin (1/10/2018)./ANTARA-Akbar Tado
Warga melintas di lokasi terdampak gempa di Petabo, Palu Selatan, Sulawesi Tengah, Senin (1/10/2018)./ANTARA-Akbar Tado

Bisnis.com, JAKARTA -- Hingga hari ketujuh pascagempa dan tsunami di Sulawesi Tengah, jumlah korban meninggal dunia terus bertambah.

Menurut catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga Jumat (5/10/2018) pukul 13.00 WIB korban meninggal dunia mencapai 1.571 jiwa.

Korban dunia tersebut berasal dari berbagai titik yakni 1.352 jiwa dari Palu,  144 jiwa dari Donggala, 12 dari Parigi Moutong, 62 jiwa dari Sigi, dan 1 jiwa di Pasangkayu, Sulawesi Barat.

“[Kami] Terus menerus mencari korban, diperkirakan masih banyak,” ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho  di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (5/10).

Sementara itu, sebanyak 2.549 orang mengalami luka berat dan saat ini sudah dapat penanganan di rumah sakit. Selain itu, masih ada 113 korban hilang dan 152 orang tertimbun.

“Laporan hilang sudah ada identitas, nama-nama yang dilaporkan,” lanjutnya.

Untuk penanganan jenazah, sebanyak 1.551 jenazah sudah dimakamkan secara massal di TPU Poboya, Palu.

Bantuan untuk menangani dampak bencana ini juga terus berdatangan, termasuk dari luar negeri. BNPB mengevaluasi kebutuhan bagi pengungsi bencana Sulteng menjadi hanya empat barang.

Keempat barang tersebut adalah tenda, genset, pesawat, dan water treatment. Sebelum dilakukan evaluasi, BNPB menetapkan setidaknya enam kebutuhan yakni rumah sakit lapangan, fogging, tenda, genset, pesawat, dan water treatment.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper