Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aktivis Lingkungan Kritik Rencana Trump Subsidi Batu Bara dan Nuklir

Presiden AS Donald Trump pada Rabu (3/10/2018), mendukung rencana pemerintahannya menyubsidikan tambang batu bara tua dan pembangkit nuklir ke badan federal yang mengatur transmisi listrik.
Beberapa foto Presiden AS Donad Trump saat jamuan makan siang untuk para pemimpin negara di Sidang Umum ke-73 PBB di New York, Selasa (25/9)./Reuters
Beberapa foto Presiden AS Donad Trump saat jamuan makan siang untuk para pemimpin negara di Sidang Umum ke-73 PBB di New York, Selasa (25/9)./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden AS Donald Trump pada Rabu (3/10/2018), mendukung rencana pemerintahannya menyubsidikan tambang batu bara tua dan pembangkit nuklir ke badan federal yang mengatur transmisi listrik.

Langkah ini dikritik oleh kelompok aktivis lingkungan yang mempertanyakan independensi atas masalah tersebut. seperti dikutip dari Reuters, Kamis (4/10/2018).

Trump menominasikan Bernard McNamee sebagai salah satu kandidat dari lima anggota Federal Energy Regulatory Commission (FERC), lembaga independen dari Departemen Energi, untuk jangka waktu yang berakhir 30 Juni 2020.

McNamee, seorang Republikan, sekarang adalah kepala dari kebijakan di departemen tersebut. Dia membantu meluncurkan rencana subsidi batu bara dan pembangkit nuklir oleh Sekretaris Energi Rick Perry pada tahun lalu.

Seperti diketahui, industri batubara ‘menderita’ karena kelimpahan gas alam murah dan perluasan energi tenaga angin dan tenaga solar.

Batu bara dan pembangkit nuklir merupakan bagian integral untuk membuat jaringan listrik yang andal dan kuat, atau mampu bangkit kembali dengan cepat dari badai, peretasan atau serangan fisik, kata pihak Departemen Energi.

Gabungan dari kelompok pengeboran gas alam yang tidak biasa, kelompok energi terbarukan, operator jaringan listrik dan pendukung konsumen menentang rencana Perry. FERC menolaknya pada bulan Januari sebagai balasan bagi Trump.

Para aktivis lingkungan menolak nominasi atas McNamee. Mary Anne Hitt dari Sierra Club mengatakan pilihan Trump "mencoba menggunakan FERC untuk memanipulasi pasar listrik Amerika untuk menyelamatkan pabrik batu bara kotor dan mahal, sementara mengunci masa depan bahan bakar fosil untuk masyarakat di seluruh negeri."

Baik Gedung Putih, maupun Departemen Energi tidak segera menanggapi kritik bahwa McNamee tidak independen dalam setiap suara di komisi.

Pada bulan Juni, Trump memerintahkan Perry mengambil langkah-langkah darurat untuk memperlambat penutupan batu bara dan pembangkit nuklir, dengan alasan fasilitas tersebut meningkatkan keamanan energi AS.

Perry mengatakan kepada wartawan pekan lalu bahwa dia sedang menunggu para eksekutif untuk menanggapi ide-ide agensinya mengenai langkah-langkah darurat.

Penambangan batu bara, pertambangan, dan komunitas industri merupakan bagian dari basis Trump, Republik dan Trump membalas dukungan mereka dengan membalikkan peraturan pada era Presiden Barack Obama.

Pemerintahan Trump mencabut moratorium penambangan batu bara di kawasan federal, mengusulkan rencana yang lebih lemah untuk mengurangi emisi karbon dari pembangkit listrik, dan mengumumkan niatnya untuk menarik Amerika Serikat dari perjanjian Paris 2015 tentang pengurangan gas rumah kaca.

Nominasi McNamee sebagai  anggota Federal Energy Regulatory Commission (FERC), masih harus dibahas Senat. Dia akan menggantikan Robert Powelson, seorang Republikan, yang mengundurkan diri. Komisi saat ini memiliki dua Demokrat dan dua Republikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper