Bisnis.com, JAKARTA – Peserta pemilihan umum 2019 diminta untuk tidak mengulang sebaran kabar bohong. Apalagi dengan adanya kasus Ratna Sarumpaet yang telah membuat heboh publik.
Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Abhan mengatakan bahwa seharusnya tahapan pemilu berlangsung dengan aman, tenang, dan demokratis melalui cara-cara kampanye yang baik.
“Gunakan metode kampanye yang baik dan gunakan cara-cara yang baik dan mendidik untuk pendidikan politik kepada masyarakat,” katanya di gedung Bawaslu, Jakarta, Kamis (4/10/2018).
Abhan percaya bahwa partai politik, peserta pemilu, dan tim kampanye bisa melakukan penyampaian visi serta misi yang mendidik.
Selain itu kampanye yang dilakukan tidak saling menjelekkan sehingga sesuai dengan ketentuan dalam peraturan.
“Ini tergantung publik. Sebab yang namanya media sosial itu kan terbuka. Jadi, kembali kepada komitmen publik agar sama-sama untuk berdemokrasi yang baik,” ungkap Abhan.
Di sisi lain masyarakat juga diharapkan jangan membuat dan menyebarkan informasih bohong.
Semua ini bermula dari tim Prabowo-Sandi mengutuk tindakan kekerasan yang melanda Ratna. Akan tetapi peserta pemilihan presiden nomor urut 02 yang percaya dengan keterangan Ratna ini ternyata tertipu.
Ratna mengakui bahwa muka lebam yang didapatnya bukan karena dipukuli orang, melainkan bekas operasi sedot lemak.
Dia melakukan kebohongan itu karena terpengaruh bisikan dari setan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel