Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gempa Palu-Donggala, 3 Atlet Paralayang Belum Ditemukan

Tiga atlet paralayang asal Sulawesi Utara yang hendak mengisi Festival Pesona Palu Nomoni (FPPN) 2018, hingga Minggu (30/9/2018) sore belum ditemukan pascagempa bumi dan tsunami Palu-Donggala, Sulawesi Tengah.
Satu unit mobil tertimbun material longsoran tanah dan batu di area kebun kopi di Sulawesi Tengah, Sabtu (29/9). Longsor di area tersebut terjadi akibat gempa bumi pada Jumat (28/9) dan mengakibatkan jalur transportasi darat dari daerah Gorontalo menuju Donggala dan sebaliknya terhambat./Antara
Satu unit mobil tertimbun material longsoran tanah dan batu di area kebun kopi di Sulawesi Tengah, Sabtu (29/9). Longsor di area tersebut terjadi akibat gempa bumi pada Jumat (28/9) dan mengakibatkan jalur transportasi darat dari daerah Gorontalo menuju Donggala dan sebaliknya terhambat./Antara

Bisnis.com, GORONTALO – Tiga atlet paralayang asal Sulawesi Utara yang hendak mengisi Festival Pesona Palu Nomoni (FPPN) 2018, hingga Minggu (30/9/2018) sore belum ditemukan pascagempa bumi dan tsunami Palu-Donggala, Sulawesi Tengah.

Ketiga atlet paralayang tersebut yakni Frangky Kowaas, Petra Mandagi, Glen Mononutu.

Salah satu kerabat dari korban yang sudah tiba di Palu, Joppie Worek, melalui pesan tertulis mengatakan mereka sudah berada di lokasi Hotel Roa Roa, tempat menginap para atlet, dan kondisi bangunannya sangat memprihatinkan.

"Kami bersama istri dari Frangky, yakni Nanvie Tagah, masih sangat berharap mereka dalam kondisi selamat," ujar pria yang aktif sebagai jurnalis senior di Manado ini.

Kedatangan istri Frangky Kowaas dan kerabatnya ke Palu setelah menumpangi pesawat Hercules dari Manado, dan langsung menyaksikan kondisi warga setempat yang masih memerlukan pasokan makanan, air bersih, dan kebutuhan lain.

Intinya, mereka masih akan bertahan selama beberapa hari di Palu sambil mencari ketiga korban yang merupakan atlet paralayang dan juga aktif dalam kegiatan terjun payung tingkat nasional.

Sebelumnya, Kepala Pusat Informasi dan Komunikasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyampaikan jumlah korban meninggal dunia akibat gempa yang disusul tsunami di Palu dan Donggala menjadi 832 orang, ratusan luka-luka.

Kemudian sebanyak 16.732 orang mengungsi di 24 titik di daerah tersebut.

"Hingga hari ini (30/9/2018) pukul 13.00 WIB, meskipun komunikasi masih terputus di Donggala, tapi ada laporan dari PMI pusat bahwa ada 11 orang meninggal akibat gempa di Donggala," kata Sutopo dalam konferensi pers di Graha BNPB Jakarta Timur.

Sementara itu, di Kota Palu dilaporkan 821 orang ditemukan meninggal dunia akibat tertimpa reruntuhan bangunan roboh atau diterjang tsunami.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper