Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump dan Xi Jinping Mungkin Tidak Lagi Berteman?

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan dirinya dan Presiden China Xi Jinping mungkin tidak lagi berteman.
Presiden AS Donald Trump berinteraksi dengan Presiden China Xi Jinping di Mar-a-Lago, Palm Beach, Florida, AS, 6 April 2017./.Reuters-Carlos Barria TPX
Presiden AS Donald Trump berinteraksi dengan Presiden China Xi Jinping di Mar-a-Lago, Palm Beach, Florida, AS, 6 April 2017./.Reuters-Carlos Barria TPX

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan dirinya dan Presiden China Xi Jinping mungkin tidak lagi berteman.

Komentarnya itu disampaikan setelah Trump menuding pemerintah China telah mencoba ikut campur dalam pemilihan kongres AS pada November.

“Mungkin dia tidak lagi,” jawab Trump ketika ditanya bagaimana dia bisa tetap berteman dengan Xi Jinping, dalam sebuah konferensi pers pada Rabu (26/9/2018) setelah menghadiri Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di New York.

Pertikaian dagang yang saat ini sedang membelit dirinya dengan negara berpopulasi terpadat di dunia itu pun meningkat selama kehadirannya di Sidang Umum PBB, setelah Trump menuding China mencoba turut campur dalam pemilu paruh waktu (midterm election) di AS.

Namun Trump tidak menyodorkan bukti dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB, dimana ia pertama kali melemparkan tudingan itu.

“Kami punya bukti,” kata Trump dalam konferensi persnya, seperti dilansir dari Bloomberg, “Tuduhan itu tidak datang begitu saja, saya akan memberitahu kalian.”

Trump mengatakan, selama pertemuan Dewan Keamanan yang ia gelar, bahwa pemerintah China berupaya untuk membantu lawan-lawan politiknya dalam pemilu paruh waktu. Pernyataannya itu dikeluarkan tiga hari setelah China menempatkan lampiran iklan dalam surat kabar terbesar di Iowa yang menyerang perang dagang Trump.

Menanggapi tudingan itu, Menteri Luar Negeri China Wang Yin dalam pertemuan Dewan Keamanan, menyatakan pemerintah China tidak dan tidak akan ikut campur dalam urusan domestik negara mana pun.

“Kami menolak untuk menerima tuduhan tidak beralasan apa pun terhadap China,” tegasnya, seperti disampaikan seorang penerjemah.

Seperti diketahui, pemerintahan Trump telah memberlakukan tarif pada barang-barang impor China senilai US$250 miliar sebagai bagian dari perang perdagangan yang meningkat antara kedua negara.

Ketika ditanya tentang klaimnya bahwa pemerintah China berusaha untuk ikut campur, Trump menyoroti balasan tarif oleh China yang menargetkan petani dan kampanye hubungan masyarakat yang terfokus pada negara-negara bagian seperti Iowa.

“Saya tidak suka ketika mereka menyerang petani-petani kami [AS]. Dan saya tidak suka ketika mereka mengeluarkan pesan palsu, “ kata Trump kepada wartawan sebelumnya. “Selain itu, kami mengetahui bahwa mereka mencoba ikut campur dalam pemilu kami.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper