Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rusia Pasok Rudal Udara S-300 ke Suriah

Rusia mengumumkan akan memasok sistem rudal udara tipe S-300 ke Suriah dalam dua pekan ke depan, seminggu setelah Moskow menyalahkan Israel karena secara tidak langsung menyebabkan jatuhnya pesawat militer Rusia di Suriah.
Tentara Rusia dan Suriah di Ghouta Timur, Damaskus./Reuters
Tentara Rusia dan Suriah di Ghouta Timur, Damaskus./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Rusia mengumumkan akan memasok sistem rudal udara tipe S-300 ke Suriah dalam dua pekan ke depan, seminggu setelah Moskow menyalahkan Israel karena secara tidak langsung menyebabkan jatuhnya pesawat militer Rusia di Suriah.

Menteri Pertahanan Sergei Shoigu

mengatakan kecelakaan minggu lalu, yang menewaskan 15 anggota layanan Rusia, telah memaksa Moskow untuk mengambil langkah-langkah pembalasan untuk meningkatkan keamanan militer Rusia memerangi terorisme internasional di Suriah.

"Sistem pertahanan rudal udara S-300 modern akan ditransfer ke angkatan bersenjata Suriah dalam waktu dua minggu. Sistem ini akan "secara signifikan meningkatkan kemampuan tempur tentara Suriah," katanya seperti dilansir Reuter, Senin (24/9/2018).

Rusia, yang bertempur di Suriah untuk mendukung pemerintah, mengatakan Suriah menembak pesawat pengintai IL-20 turun karena kesalahan sesaat setelah jet Israel mengenai sasaran terdekat. Rusia menyalahkan Israel karena menciptakan kondisi berbahaya yang menyebabkan kecelakaan itu.

Israel, yang telah menyerang Suriah beberapa kali selama perang 7 tahun terakhir mengatakan setelah insiden itu akan ditanggapi dengan meningkatkan "dekonflikasi" dari misinya dengan pasukan Rusia, tetapi tidak akan menghentikan pergerakan mereka. Israel telah lama melobi Moskow untuk tidak memberikan S-300 ke Suriah.

Juru bicara Krelmin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan pada panggilan konferensi bahwa keputusan untuk memasok senjata itu tidak diarahkan pada negara ketiga. "Rusia perlu meningkatkan keselamatan militernya dan itu harus jelas bagi semua orang," katanya.

Dia juga mengulangi tuduhan Moskow bahwa Israel harus disalahkan atas kecelakaan itu. "Tidak diragukan lagi bahwa menurut para ahli militer kami, tindakan yang disengaja oleh pilot Israel adalah alasan untuk tragedi itu dan ini tidak dapat tetapi membahayakan hubungan kami (Rusia-Israel)."

Kantor Presiden Suriah Bashar al-Assad secara eksplisit mengaitkan keputusan Rusia untuk memasok senjata ke jatuhnya pesawat udara.

"Presiden Putin membuat Israel bertanggung jawab untuk menurunkan pesawat dan memberi tahu Presiden Assad bahwa Rusia akan mengembangkan sistem pertahanan udara Suriah," kata kepresidenan Suriah.

Shoigu mengatakan Rusia akan melengkapi unit anti-pesawat Suriah dengan sistem pelacakan dan panduan Rusia untuk mengidentifikasi pesawat Rusia.

Rusia pada April mengisyaratkan bahwa ia akan memasok S-300 kepada pemerintah Assad meskipun ada keberatan Israel.

Sistem rudal, awalnya dikembangkan oleh militer Soviet, tetapi sejak dimodernisasi dan tersedia dalam beberapa versi dengan kemampuan yang berbeda, menembakkan rudal dari truk dan dirancang untuk menembak jatuh pesawat militer dan rudal balistik jarak pendek dan menengah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rayful Mudassir
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper