Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kampanye Damai: SBY WO karena Ungkapan Provokatif? Komisioner KPU Butuh Penjelasan

Komisi Pemilihan Umum menunggu laporan Partai Demokrat soal pengunduran diri atau walk out  Susilo Bambang Yudhoyono saat kampanye damai karena dinilai sarat provokasi.
Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono/ANTARA-Rivan Awal Lingga
Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono/ANTARA-Rivan Awal Lingga

Bisnis.com, JAKARTA — Komisi Pemilihan Umum menunggu laporan Partai Demokrat soal pengunduran diri atau walk out  Susilo Bambang Yudhoyono saat kampanye damai karena dinilai sarat provokasi.

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan mengatakan bahwa keterangan itu untuk menjelaskan apa yang sudah terjadi.

“Saya juga tidak memahami. Saya belum paham sebab sampai sekarang saya belum mendapat laporan yang dimaksud ungkapan provokatif itu yang kayak apa gitu?” katanya di Jakarta, Selasa (25/9/2018).

Sebelumnya, SBY tidak mengikuti acara kampanye damai sampai selesai karena banyak sekali pelanggaran yang dia temukan.

Saat tiba di Monas yang merupakan lokasi acara, Presiden keenam RI ini menemukan alat kampanye yang seharusnya tidak dibawa peserta acara. Selain itu, pendukung Joko Widodo-Ma’ruf Amin berteriak dua periode.

Wahyu menjelaskan bahwa jika ada masyarakat yang meneriakkan yel-yel untuk calon tertentu maka hal itu merupakan hal wajar karena acara yang diselenggarakan hari Minggu itu adalah awal masa kampanye.

Selain itu, warga memiliki hak berekspresi dalam menyampaikan pandangan politik.

Meski begitu dia memastikan bahwa deklarasi damai berlangsung aman, damai, dan tertib.

Sementara itu KPU menerima jika SBY atau Demokrat melaporkan pelanggaran ini ke Badan Pengawas Pemilu.

“Ya kalau mau dilaporkan ya silakan saja,” ungkap Wahyu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper