Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SBY ‘Walk Out’ Bukan karena Atribut Partai yang Dibawa Projo

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Wahyu Setiawan, menegaskan penyebab Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY walk out dari acara deklarasi damai adalah bukan karena atribut partai yang dibawa oleh Projo.
Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono berjalan memasuki gedung untuk melaporkan pengacara Setya Novanto, Firman Wijaya, kepada Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa (6/2/2018)./ANTARA-Rivan Awal Lingga
Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono berjalan memasuki gedung untuk melaporkan pengacara Setya Novanto, Firman Wijaya, kepada Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa (6/2/2018)./ANTARA-Rivan Awal Lingga

Bisnis.com, JAKARTA - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Wahyu Setiawan, menegaskan penyebab Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY walk out dari acara deklarasi damai adalah bukan karena atribut partai yang dibawa oleh Projo.

SBY mempersoalkan ungkapan provokatif dari sekelompok orang terhadap rombongan SBY.

"Dan itu terjadi di luar arena deklarasi kampanye damai," kata Wahyu, Selasa (25/9/2018).

Wahyu mengatakan Demokrat pun berkali-kali mengatakan SBY walk out karena provokasi pendukung Jokowi - Ma'ruf Amin. SBY keberatan dengan ungkapan provokatif dari pendukung salah satu pasangan calon, bukan terkait alat peraga kampanye.

"Itu pernyataan dari Mas Ferdinand Demokrat," kata Wahyu.

KPU menyatakan dalam acara deklarasi damai di Monas, partai memang dilarang membawa atribut kampanye. Namun, KPU tidak bisa melarang jika ada pendukung yang berada di luar lingkaran tempat deklarasi membawa atribut.

Sebelumnya, SBY memprotes dan memilih meninggalkan acara Deklarasi Kampanye Damai Pemilu Serentak 2019, Minggu (23/9/2018).

Menurut Ketua Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean, SBY merasa tidak nyaman saat acara berlangsung karena relawan pendukung Joko Widodo alias Jokowi sempat meneriaki rombongannya.

Wahyu membantah tudingan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) yang menyebut KPU tak profesional sehingga mengakibatkan SBY walk out. Bawaslu menyebut KPU tak profesional karena kecolongan masuknya alat peraga kampanye dalam deklarasi pemilu damai Ahad lalu.

"Tidak tepat pernyataan Bawaslu tersebut," kata Wahyu.

Bawaslu menyebut keputusan SBY walk out disebabkan alat peraga kampanye yang dibawa salah satu pendukung pasangan calon saat deklarasi kampanye damai.

Menurut Komisioner Bawaslu, Rahmat Bagja, ada ketidakprofesionalan penyelenggara dalam pengelolaan acara sehingga alat peraga dapat masuk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : JIBI
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper