Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PM Jepang Shinzo Abe Memenangkan Posisi Pemimpin Partai Penguasa

PM Jepang Shinzo Abe memenangkan jabatan pemimpin partai penguasa, Partai Demokratik Liberal (Liberal Democratic Party/LDP) dengan masa jabatan tiga tahun, untuk ketiga kalinya berturut-turut pada Kamis (20/9/2018). Abe pun dipastikan dapat menjadi perdana menteri terlama di Negeri Sakura.
PM Jepang Shinzo Abe/Reuters
PM Jepang Shinzo Abe/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA--PM Jepang Shinzo Abe memenangkan jabatan pemimpin partai penguasa, Partai Demokratik Liberal (Liberal Democratic Party/LDP) dengan masa jabatan tiga tahun, untuk ketiga kalinya berturut-turut pada Kamis (20/9/2018). Abe pun dipastikan dapat menjadi perdana menteri terlama di Negeri Sakura.

Abe memenangkan 553 suara, atau hampir 70% dari 810 suara, dan mengalahkan lawan satu-satunya yaitu mantan Menteri Pertahanan Jepang Shigeru Ishiba. 

Abe pun dijadwalkan untuk memberikan konferensi pers pada pukul 18.00 waktu setempat.

Adapun kemenangan tersebut akan memuluskan jalan bagi Abe untuk meneruskan kebijakan moneter ultra longgar, yang telah membantu Jepang mencapai periode pertumbuhan ekonomi terkuatnya sejak 1990-an.

Lemahnya partai oposisi dan kurangnya lawan kredibel dari LDP terbukti membuat Abe berhasil melewati skandal sebelumnya yang sempat menuntut Abe mengundurkan diri.

Adapun LDP, yang memenangkan pemilu pada Oktober tahun lalu, telah menjadi partai penguasa di Jepang selama masa pasca Perang Dunia. Sehingga, seringkali terpilihnya seorang pemimpin partai juga diartikan sebagai terpilihnya PM.

Adapun jika Abe menjabat PM hingga Novemver tahun depan, dia akan menjadi PM Jepang terlama melampaui Taro Katsura--yang menjadi PM pada lebih dari seabad silam. 

Setelah pengumuman kemenangannya, Abe menegaskan janjinya untuk fokus membangun infrastruktur untuk menahan gejolak bencana alam. Selain itu, dia juga akan terus mengupayakan perubahan konstitusi fasis di negerinya.

Ke depannya, Abe harus bersiap menghadapi beberapa tantangan. Salah satunya adalah perundingan dagang dengan Amerika Serikat pekan depan. AS telah berulang kali meminta agar Jepang mengurangi surplus perdagangannya dengan Negeri Paman Sam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dwi Nicken Tari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper