Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Klaim SBY soal Perkembangan Ekonomi Indonesia Selama Jadi Presiden

Selama dua periode menjadi presiden, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengklaim banyak kemajuan perekonomian Indonesia.
Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pidato sambutannya saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Demokrat di Hotel Lombok Raya, Mataram, NTB, Senin (8/5)./Antara-Ahmad Subaidi
Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pidato sambutannya saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Demokrat di Hotel Lombok Raya, Mataram, NTB, Senin (8/5)./Antara-Ahmad Subaidi

Bisnis.com, JAKARTA - Selama dua periode menjadi presiden, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengklaim banyak kemajuan perekonomian Indonesia.

Sejak 2004-2014 ekonomi Indonesia tumbuh rata-rata 6% dan pengangguran turun dari 9,9% menjadi 5,7%.

“Kemiskinan juga turun dari 16,7% menjadi 10,96%, artinya kita bisa menurunkan angka kemiskinan sekitar 6%, atau setara dengan 8,6 juta orang yang keluar dari jerat kemiskinan,” katanya dalam pidato politik pada ulang tahun ke-17 Demokrat di Jakarta, Senin (17/9/2018).

SBY menjelaskan bahwa pendapatan perkapita naik lebih dari tiga kali lipat dari Rp10,55 juta menjadi Rp36,5 juta.

Kenaikan tajam ini membuktikan bahwa kehidupan rakyat kita makin sejahtera.

Di sisi lain rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto juga menurun tajam dari 56,6% menjadi 25,6%, yang membuat Indonesia dapat melunasi utang IMF lebih cepat dari jadwalnya.  

“Atas pencapaian tersebut, sejak tahun 2008, Indonesia menjadi anggota G-20 atau grup negara-negara dengan ekonomi terbesar dunia,” ungkap Presiden Keenam ini.

SBY menuturkan bahwa selama 10 tahun Indonesia juga membangun pertanian, perindustrian, energi, transportasi, dan infrastruktur di seluruh tanah air.

Listrik ditingkatkan secara signifikan dari 25.000 mega watt menjadi 50.000 mega watt atau naik 100%.

“Sementara infrastruktur fisik yang kita bangun bukan hanya prasarana perhubungan, tetapi juga prasarana pendidikan, kesehatan, perumahan, dan lain-lain. Dan bukan hanya di kota-kota besar tetapi juga di daerah perdesaan,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper