Bisnis.com, JAKARTA – Korea Utara dan Korea Selatan membuka kantor penghubung di sisi Utara wilayah perbatasan militer kedua negara pada Jumat, (14/9/2018), dengan saluran komunikasi permanen sebagai bagian dari upaya untuk mengakhiri perselisihan kedua Korea.
Langkah-langkah Korea Utara dan Korea Selatan untuk memperbaiki hubungan mereka berjalan di tengah tawaran oleh Amerika Serikat (AS) dan sekutu-sekutunya untuk menekan Korea Utara agar melucuti senjata nuklir dan program rudal balistiknya.
Pembukaan kantor penghubung bersama di Kaesong, tepat di dalam perbatasan Korea Utara, terjadi beberapa hari sebelum pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengadakan pertemuan ketiga mereka tahun ini.
"Kedua belah pihak sekarang dapat mengambil langkah besar menuju perdamaian, kemakmuran dan penyatuan semenanjung Korea dengan cepat dan terang-terangan membahas masalah yang timbul dari hubungan antar-Korea," kata Ri Son Gwon, kepala delegasi Korea Utara pada pembukaan upacara, seperti dikutip Reuters.
Kedua Korea sebelumnya berhubungan melalui faksimili dan saluran telepon khusus, yang kerap terputus ketika hubungan mereka memburuk.
“Sekarang keduanya akan dapat langsung mendiskusikan masalah 24 jam, 365 hari,” ungkap Menteri Unifikasi Korea Selatan Cho Myoung-gyon dalam kesempatan yang sama.
Baca Juga
Kantor penghubung berlantai empat tersebut akan dikelola oleh 20 orang masing-masing dari kedua belah pihak dengan staf Korea Selatan menempati lantai dua dan Korea Utara di lantai empat.
Kementerian Unifikasi Korea Selatan mengatakan.wakil pejabat tingkat menteri akan memimpin tim mereka di kantor dan akan menghadiri pertemuan mingguan.
Juru bicara Unifikasi Kementerian Korea Selatan Baik Tae-hyun mengatakan pekan ini kantor penghubung diharapkan juga dapat membantu AS dan Korea Utara dalam negosiasi kedua belah pihak.
"Kami berharap ini juga akan membantu kemajuan pembicaraan denuklirisasi antara Korea Utara dan AS," ungkap Baik.
Moon dan Kim akan bertemu di ibukota Korea Utara, Pyongyang, pekan depan, dan diharapkan dapat membantu mengakhiri kebuntuan kesepakatan antara AS dan Korea Utara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
