Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Arsul Sani: Usulan Debat Capres Berbahasa Inggris Pancing Usulan Lomba Baca Quran dan Salat yang Benar

Usulan debat capres-cawapres dengan bahasa Inggris dinilai bisa memancing munculnya usulan lain, seperti lomba baca Al-Quran atau lomba salat secara benar.
Arsul Sani/Antara
Arsul Sani/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Usulan debat capres-cawapres dengan bahasa Inggris dinilai bisa memancing munculnya usulan lain, seperti lomba baca Al-Quran atau lomba salat secara benar.

Seperti diketahui, beredar kabar kubu pendukung Prabowo-Sandiaga mengusulkan debat dengan menggunakan bahasa Inggris.

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf, Arsul Sani menanggapi usulan debat capres dan cawapres yang diusulkan kubu Prabowo-Sandi. Menurutnya debat tersebut memiliki aturan main, dalam hal bahasa dikatakannya merujuk kepada Undang-Undang No.24/2009.

“Bahwa soal penggunaan bahasa ini kan ada aturannya di UU No 24/2009 dalam pasal 32 UU ini secara tegas dinyatakan bahwa dalam forum resmi bersifat nasional itu wajib menggunakan bahasa Indonesia, forum debat capres itu forum resmi bukan? itu forum resmi, akan menjadi sulit kalau yang dimaksud forum debat yang diselenggarakan KPU, karena itu ada UU-nya,” ujar Arsul di Rumah Cemara 19, Jakarta, Jumat (14/9/2018).

Lebih lanjut Arsul menyinggung pihak yang mengusulkan agar debat menggunakan bahasa Inggris. Usulan tersebut dinilai Arsul terlalu menyerang tanpa melihat landasan undang-undang yang berlaku, selain itu juga dapat menimbulkan polemik baru dengan munculnya usulan-usulan lain.

“Yang usul debat pake bahasa Inggris itu apa emang paham pake bahasa Inggris? Saya kan tau juga siapa anggota DPR yang bisa bahasa Inggris, pernah kunker bersama sama keluar negeri bahasa Inggrisnya keluar atau tidak,” ungkapnya.

“Nanti kalau genit ada juga yang genit, misalnya usul kalau gitu ada juga lomba-lomba tes baca Quran, salat yang benar, gitu lho, kan berhak juga usul gitu,” lanjutnya.

Arsul menjelaskan bahwa sejatinya ajang debat menjadi tempat untuk pasangan capres dan cawapres untuk beradu gagasan, visi, dan misi.

Arsul pun mengajak kubu lawan untuk lebih beradu gagasan ketimbang meributkan usulan-usulan yang tidak terlalu penting.

“Saya kira selama ini berkembang yaitu tentang debat ide gagasan, kami ingin juga mendengar misalnya kalau mau menyoroti utang yang bagi kami digunakan untuk pembangunan, kami ingin mendengar juga alternatif pembangunan atau biaya pembangunan tanpa ngutang itu yang ingin kita dengarkan supaya mencerahkan,” pungkasnya.

Sebelumnya partai koalisi pendukung Prabowo-Sandi mengusulkan debat pasangan capres dan cawapres menggunakan bahasa Inggris.

Selain itu partai koalisi Prabowo-Sandi juga mengusulkan untuk menambah durasi debat yang lebih lama dibandingkan dengan sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper