Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tanzania Larang Legislator Wanita Pakai Bulu Mata Palsu

"Dengan wewenang yang diberikan kepada saya oleh Undang-Undang Dasar negeri ini, saya sekarang melarang semua perempuan Anggota Parlemen memakai bulu mata palsu dan kuku palsu memasuki Gedung Parlemen," kata Ndugai di Majelis Tanzania.
Ilustrasi/Idiva
Ilustrasi/Idiva

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Parlemen Nasional Tanzania Job Ndugai pada Senin (10/9/2018) melarang perempuan Anggota Parlemen yang memakai bulu mata palsu dan kuku palsu memasuki Gedung Dewan Legislatif.

"Dengan wewenang yang diberikan kepada saya oleh Undang-Undang Dasar negeri ini, saya sekarang melarang semua perempuan Anggota Parlemen memakai bulu mata palsu dan kuku palsu memasuki Gedung Parlemen," kata Ndugai di Majelis Tanzania.

Dia mengaku telah berkonsultasi dengan para ahli sebelum memutuskan apakah akan melarang atau tidak perempuan Anggota Parlemen memakai make-up tebal.

Ndugai mengumumkan larangan itu tak lama setelah Wakil Menteri Kesehatan, Pembangunan Masyarakat, Gender, Orang Tua dan Anak-Anak Faustine Ndugulile mengatakan kepada Parlemen bahwa perempuan yang memakai bulu mata palsu dan kuku palsu menghadapi beberapa masalah kesehatan.

Nduguli mengatakan setiap tahun Rumah Sakit Nasional menerima sedikitnya 700 perempuan dengan masalah kesehatan yang berkaitan langsung dengan penggunaan bulu mata palsu, kuku palsu dan pemutih kulit, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa sore.

Wakil menteri tersebut menanggapi satu pertanyaan yang diajukan oleh Fatuma Toufig, Anggota Parlemen Kursi Khusus dari partai yang memerintah, Chama Cha Mapinduzi. Fatuma Toufig ingin mengetahui jumlah perempuan yang telah sangat dipengaruhi oleh penggunaan bulu mata palsu.

Nduguli mengatakan bulu mata palsu dan kuku palsu tidak termasuk di dalam kosmetika sebagaimana ditetapkan di Peraturan Makanan, Obat dan Kosmetika Tanzania 2003.

Akta itu menetapkan peraturan yang efisien dan menyeluruh dan memantau makanan, obat, peralatan medis, kosmetika, obat herbal dan racun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Fajar Sidik
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper