Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gara-Gara tak Akui Taiwan, Trump Tarik Diplomat dari Elsalvador, Panama, Dominika

Sentimen Taiwan vs China kembali memicu aksi diplomatik Amerika Serikat. Gedung Putih memutuskan untuk memulangkan korps diplomatiknya di El Salvador, Panama, dan Republik Dominika, karena ketiga negara itu tidak mengakui Taiwan.
Seorang militer memegang bendera nasional Taiwan saat menghadiri upacara pengibaran bendera di Chiang Kai-shek Memorial Hall, di Taipei, Taiwan, 16 Maret 2018./Reuters
Seorang militer memegang bendera nasional Taiwan saat menghadiri upacara pengibaran bendera di Chiang Kai-shek Memorial Hall, di Taipei, Taiwan, 16 Maret 2018./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Sentimen Taiwan vs China kembali memicu aksi diplomatik Amerika Serikat. Gedung Putih memutuskan untuk memulangkan korps diplomatiknya di El Salvador, Panama, dan Republik Dominika, karena ketiga negara itu tidak mengakui Taiwan.

Reuters melaporkan ketigan negara tersebut akhirnya berpaling dari Taiwan setelah mendapat rayuan dari China dengan bantuan ekonomi yang menggiurkan.

Bantuan itu ternyata malah memfasilitasi ketergantungan ekonomi dan dominasi, bukan kemitraan,” tulis pernyataan resmi Gedung Putih seperti dilansir Reuters Sabtu (8/9/2018).

El Salvador adalah negara yang paling akhir untuk tidak mengakui Taiwan dengan sikap resmi yang dikeluarkan Agustus lalu. Sebelumnya, pada bulan Mei Republik Dominika juga melakukan hal serupa.

Sementara itu, Panama resmi mengambil sikap untuk tidak mengakui Taiwan tahun lalu.

Taiwan saat memiliki hubungan diplomatik formal dengan 17 negara. Mereka sebagian besar adalah semuanya negara kecil dan kurang maju di Amerika Tengah dan Pasifik, termasuk Belize dan Nauru.

Seperti kebanyakan negara lain, Washington tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Taiwan. Namun Gedung Putih sangat membutuhkan Taiwan, karena AS adalah pemasok senjata utama untuk Taiwan. Gedung Putih juga selalu mendukung Taiwan manakala ternjadi sentimen Taiwan vs China.

tetapi merupakan pemasok senjata utama dan pendukung internasional terkuat di pulau itu.

Sementara itu, Cina menganggap Taiwan sebagai provinsi yang tersesat dan tidak pernah meninggalkan penggunaan kekuatan untuk membawa pulau itu di bawah kendalinya.

Dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat (8/9/2018), Departemen Luar Negeri AS mengatakan telah memanggil kembali Duta Besar AS untuk Republik Dominika Robin Bernstein, Duta Besar AS untuk El Salvador Jean Manes dan Kuasa Usaha AS di Panama Roxanne Cabral.

"Mereka dipanggil untuk konsultasi terkait keputusan baru-baru ini. lagi mengenali Taiwan," tulis pernyataan itu seperti dilansir Reuters.

Dikatakan bahwa para diplomat akan bertemu dengan para pemimpin pemerintah AS "untuk membahas cara-cara di mana Amerika Serikat dapat mendukung lembaga-lembaga demokrasi yang kuat, independen, dan ekonomi di seluruh Amerika Tengah dan Karibia."

Sentimen diplomatik Taiwan vs China semakin meperuncing hubungan Amerika Serikat dan China setelah dua negara terlibat perang dagang yang menguncangkan pasar global.

Pada hari Rabu, senator AS memperkenalkan undang-undang yang akan memberi wewenang kepada Departemen Luar Negeri untuk menurunkan hubungan AS dengan pemerintah yang bergeser dari Taiwan, dan menangguhkan atau mengubah bantuan AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Sutarno
Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper