Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tercemar Korupsi, Idrus Minta Kader Berbuat untuk Golkar

Mantan Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham Idrus mengkhawatirkan pemberitaan mengenai korupsi oleh kader akan mempengaruhi suara Golkar dalam Pilpres dan Pileg 2019.
Mantan Menteri Sosial Idrus Marham menjawab pertanyaan wartawan seusai diperiksa di gedung KPK, Jakarta, Jumat (7/9). Mantan Sekjen Partai Golkar itu diperiksa sebagai saksi dalam kasus suap proyek pembangunan PLTU Riau-1 dengan tersangka tersangka Eni Saragih dan Johannes Budiarso Kotjo./Antara
Mantan Menteri Sosial Idrus Marham menjawab pertanyaan wartawan seusai diperiksa di gedung KPK, Jakarta, Jumat (7/9). Mantan Sekjen Partai Golkar itu diperiksa sebagai saksi dalam kasus suap proyek pembangunan PLTU Riau-1 dengan tersangka tersangka Eni Saragih dan Johannes Budiarso Kotjo./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Mantan Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham Idrus mengkhawatirkan pemberitaan mengenai korupsi oleh kader akan mempengaruhi suara Golkar dalam Pilpres dan Pileg 2019.

Untuk itu, Idrus mengimbau kalau ada para kader Golkar yang terlibat kasus suap dan menerima uang dengan cara tidak sah agar mengembalikannya ke KPK.

"Kalau ada kader-kader Golkar yang memang mengambil uang, kembalikan. Ini kalau kita cinta Golkar," kata Idrus di gedung KPK Jakarta, Jumat (7/9/2018).

Idrus khawatir karena sudah memasuki tahap pemilu, maka Golkar harus benar-benar siap. Akan tetapi, ujarnya, kalau memang ada kader menerima uang yang tidak terkait dengan partai, jangan dikait-kaitkan dengan partai.

Meski Idrus tidak menyebut apakah sudah ada pengembalian uang dari Partai Golkar ke KPK, namun dia mengingatkan kalau memang kader  cinta kepada Golkar maka berbuatlah untuk Golkar.

"Saya tidak tahu (ada pengembalian uang), tanya dong pimpinan. Ini masih anggap saya (pimpinan Golkar), saya sudah bukan pimpinan. Hari ini saya diperiksa sebagai saksi terhadap saudari Eni Saragih dan saudara  Kotjo,” ujarnya, Jumat (7/9/2018).

Selain Idrus, KPK juga memanggil CEO Blackgold Natural Resources Rickard Philip Cecil Direktur PT PLN Wiluyo, James Rianto dari swasta dan Eni Maulani Saragih.

Idrus merupakan tersangka dalam perkara dugaan penerimaan hadiah atau janji kepada anggota DPR terkait kesepakatan kontrak kerja sama pembangunan PLTU Riau 1 (PLTU Mulut Tambang Riau 1) berkekuatan 2 x 300 mega watt di Provinsi Riau.

Dalam operasi tangkap tangan (OTT) pada Jumat (13/7), KPK sudah mengamankan sejumlah barang bukti yang diduga terkait kasus itu yaitu uang Rp500 juta dalam pecahan Rp100 ribu dan dokumen atau tanda terima uang sebesar Rp500 juta tersebut.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper