Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akulturasi Budaya Jadi Keniscayaan Pelestarian Budaya

Budaya Sunda diyakini tak puncah dalam waktu dekat.
Tarian Jaipong yang termasuk kebudayaan Sunda./Antara-Fahrul Jayadiputra
Tarian Jaipong yang termasuk kebudayaan Sunda./Antara-Fahrul Jayadiputra

Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mencatat ada 733 bahasa di Indonesia dari hasil penelitian yang dilakukan pada 1991 – 2017.

Dari jumlah tersebut, 13 bahasa telah punah dengan perincian 11 bahasa dari Maluku dan dua bahasa dari Papua. Budayawan Sunda Ira Indrawardana berpendapat hal tersebut tidak akan dialami oleh budaya Sunda dalam waktu dekat.

Dia mengemukakan alasan di kota-kota besar di Jawa Barat terlihat adanya kepedulian dari pemerintah akan pelestarian budaya Sunda.

Ira memberi contohn program Rebo Nyunda di Kota Bandung yang mengharuskan aparatur negara dan siswa sekolah dasar hingga sekolah menengah atas diharuskan untuk mengenakan atribut Sunda setiap Rabu.

“Saya melihat generic culture di kota Sunda sendiri pun orang-orang kota Sunda sendiri sudah mulai berdednyut kembali. Itu menunjukkan adanya kepedulian dari sisi birokratif secara top-down agar budaya Sunda ini dijaga [melalui] kebijakan-kebijakan seperti itu,” papar Ira kepada Bisnis pada Selasa (4/9/2018).

Ira mengucapkan pemerintah sudah selayaknya menerapkan kebijakan serupa guna menjaga budaya daerah lain dari terpaan budaya asing yang kian menguat di tengah arus globalisasi ini.

Selain kebijakan, sambungnya, akulturasi dengan budaya populer menjadi salah satu cara mengenalkan sekaligus melestarikan budaya Sunda melalui seni pertunjukan.

Salah satu bentuk akulturasi budaya Sunda dengan budaya populer dapat dilihat pada upacara penutupan Asian Games 2018 pada Minggu (2/9/2018).

Pada salah satu pertunjukannya, terdengan alunan musik elektrik yang digabungkan dengan variasi nada saron sebagai melodi utamanya. Ira melihat hal ini sebagai bentuk yang positif, sebab masyarakat luas tidak akan dengan mudah menerima budaya Sunda yang sarat dengan filosofi.

“Yang penting bagaimana agar generasi zaman now ini senang dulu dengan cara yang step by step,” ujar Ira.

Seperti dangdut, Ira memprediksi budaya Sunda juga akan melebarkan sayapnya ke kancah internasional. Hal ini, tambahnya, dapat dilihat dari munculnya kelompok musik yang mencampurkan budaya Sunda dengan unsur seni lainnya seperti Samba Sunda. “Cuma, masih perlu proses yang cukup panjang.”

Walau demikian, Ira mengkhawatirkan beberapa pihak yang kerap menabrakkan religiusitas terhadap pemahaman kebudayaan Sunda.

Jika itu terjadi, berpotensi ada pihak yang mengambil jarak terhadap budaya dan kesenian Sunda. Maka dari itu, Ira tidak menutup kemungkinan punahnya kebudayaan Sunda.

“Kebudayaan itu berubah, hilang, berkembang, dan bisa punah. Itu sudah bagian dari kedinamikaan [budaya]. Kalau berbicara budaya Sunda, tidak menutup kemungkinan bisa-bisa saja itu terjadi,” ucap Ira.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Andi M. Arief

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper