Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Dinamika Terbaru Timses Pilpres 2019

Dinamika Pilpres 2019 kian diwarnai persaingan di antara tim sukses setelah pasangan Capres Prabowo-Sandi menunjuk mantan panglima TNIJenderal (Purn) Djoko Santoso sebagai Ketua Tim Pemenangan.
Bakal calon presiden dan wakil presiden Pilpres 2019 Prabowo Subianto (kiri) dan Sandiaga Uno (kedua kanan) melambaikan tangan usai pemeriksaan awal tes kesehatan di RSPAD, Jakarta, Senin (13/8) sebagian bagian persyaratan capres dan cawapres Pilpres 2019./ANTARA FOTO-Sigid Kurniawan
Bakal calon presiden dan wakil presiden Pilpres 2019 Prabowo Subianto (kiri) dan Sandiaga Uno (kedua kanan) melambaikan tangan usai pemeriksaan awal tes kesehatan di RSPAD, Jakarta, Senin (13/8) sebagian bagian persyaratan capres dan cawapres Pilpres 2019./ANTARA FOTO-Sigid Kurniawan

Kabar24. com, JAKARTA—Dinamika Pilpres 2019 kian diwarnai persaingan di antara tim sukses setelah pasangan Capres Prabowo-Sandi menunjuk mantan panglima TNIJenderal (Purn) Djoko Santoso sebagai Ketua Tim Pemenangan.

Capres Prabowo Subianto memastikan posisi Djoko tersebut dalam satu gelaran diskusi soal “Paradoks Indonesia” tadi malam. 

"Sudah, sudah (Djoko Santoso ketua timses)," ujar Prabowo di Hotel Sahid, Jakarta, Sabtu (1/9) ketika ditanya wartawan soal timses pasangan tersebut.

Menariknya persaiangan pilpres kali ini, kalau Ali Mochtar Ngabalin yang pada Pilpres 2014 berada di kubu Prabowo sebagai tim debat dari unsur Partai Golkar, kini Ngabalin yang berprofesi sebagai Tenaga Ahli Komunikasi di Staf Kepresidenan, masuk ke tim pemenangan Jokowi.  Maklum kini Partai Golkar beada di kubu Jokowi-Ma’ruf.

Sedangkan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai NasDem dipastikan bergabung ke tim Prabowo-Sandi. Padahal, sebelumnya Ferry sempat menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang karena Nasdem menjadi salah satu parpol pendukung Jokowi.

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh pun memberikan ucapan selamat dan menghargai keputusan Ferry yang sebelumnya ikut membesarkan partai itu sejak awal berdiri enam tahun lalu.

"Ah selamat lah kepada Ferry. Itu dulu ucapan selamat," kata Paloh. Paloh mengaku sudah lama tak berkomunikasi dengan Ferry. Bahkan dia heran mengapa Ferry menghilang sehingga dirinya tidak mengetahui apakah Ferry masih di Nasdem atau tidak. 

"Tanya sama Ferry. Jangan-jangan kalau kita bilang dia masih di Nasdem, nanti dia bilang udah nggak di Nasdem," kata Paloh.

Sedangkan cawapres Sandiaga Uno  (Sandi) mengakui bahwa ada faktor kedekatan soal bergabungnya Ferry dengan pasangan Prabowo-Sandi.
 
"Saya memilih Pak Ferry itu lebih kepada kedekatan kita," ucap Sandi akhir pekan lalu. Selain itu, Sandi menyebut Ferry sangat memahami tata ruang yang menurutnya berimplikasi pada investasi. 

Lalu, dengan siapakah Ferry akan bermitra di kubu Prabowo di bawah komando Djoko Santoso?. 
Sejumlah nama masih santer disebut-sebut meski belum bisa dikonfirmasi. Salah satunya adalah nama mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.

Sedangkan nama berikutnya adalah politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jazuli Juwaini setelah Sandi membenarkan bawah nama Gatot dan ustadz Jazuli pernah dibahas di antara partai-partai koalisi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper