Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Struktur Menteri bila Prabowo Subianto Presiden

Bakal calon presiden Prabowo Subianto sempat mengungkapkan dalam pidato kuncinya di bedah buku ‘Paradoks Indonesia’ di Jakarta, Sabtu (1/9/2018), terkait menteri dari partai politik karena ada kekhawatiran dari para pengusaha bila dirinya memenangkan pemilihan presiden.
Calon Presiden Prabowo Subianto menyapa massa pendukungnya saat tiba di gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jakarta, Jumat (10/8/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Calon Presiden Prabowo Subianto menyapa massa pendukungnya saat tiba di gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jakarta, Jumat (10/8/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA - Bakal calon presiden Prabowo Subianto sempat mengungkapkan dalam pidato kuncinya di bedah buku ‘Paradoks Indonesia’ di Jakarta, Sabtu (1/9/2018), terkait menteri dari partai politik karena ada kekhawatiran dari para pengusaha bila dirinya memenangkan pemilihan presiden.

"Tadi malam saya ketemu makan malam dengan mungkin 23 pengusaha-pengusaha terkemuka di Indonesia dan yang muda-muda, mereka tanya kami para pengusaha khawatir kalau Pak Prabowo jadi presiden, Pak Prabowo akan pimpin koalisi, jangan-jangan kabinet nanti dari orang politik semua," kata Prabowo dalam kesempatan tersebut.

Menanggapi pertanyaan para pengusaha itu, Prabowo menyatakan koalisi pengusung Prabowo-Sandiaga telah bersepakat jatah menteri dari partai politik tetap harus memiliki kompetensi di bidang yang dipercayakan.

"Kita dari sekarang sudah sepakat kalaupun kita memberi jatah kepada partai politik, jatah itu adalah jatah nominasi, tidak serta merta bahwa kalau jatah kepada PKS, PKS akan taruh anggota partai dia, dia akan mencari orang yang terbaik di bidang yang dia diberi kepercayaan. PAN juga demikian, Demokrat juga demikian, Gerindra juga demikian, Berkarya ya," katanya.

Pada kesempatan tersebut, Prabowo mengatakan telah terjadi sistem yang salah yang membuat Bangsa Indonesia yang memiliki kekayaan luar biasa, namun rakyatnya miskin. Hal itulah yang dinamakan Paradoks Indonesia.

Ia mengatakan, hal penting dari kesalahan sistem tersebut adalah mengalirnya kekayaan Indonesia ke luar negeri.

"Terjadi kekayaan negara mengalir ke luar negeri ini fundamental, ini inti masalah, karena itu semua kekuatan Indonesia tidak ada," katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper