Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bawaslu Sebut Bukti Mahar Politik Sandiaga Lemah

Bukti yang diserahkan kepada Badan Pengasa Pemilu (Bawaslu) dalam kasus dugaan mahar politik Rp500 miliar yang dituduhkan kepada calon wakil presiden Sandiaga Uno dinilai tidak kuat.
Kantor Badan Pengawas Pemilihan Umum dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu memasang spanduk Kode Etik Penyelenggara Pemilu menjelang hari pencoblosan pilkada serentak 2018. -Bisnis.com/Samdysara Saragih
Kantor Badan Pengawas Pemilihan Umum dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu memasang spanduk Kode Etik Penyelenggara Pemilu menjelang hari pencoblosan pilkada serentak 2018. -Bisnis.com/Samdysara Saragih

Bisnis.com, JAKARTA - Bukti yang diserahkan kepada Badan Pengasa Pemilu (Bawaslu) dalam kasus dugaan mahar politik Rp500 miliar yang dituduhkan kepada calon wakil presiden Sandiaga Uno dinilai tidak kuat.

Komisioner Bawaslu Ratna Dewi Pettalolo menyebut bahwa sejauh ini pelapor tidak menyertai bukti tambahan selain catatan Tweeter dari Wasekjen Demokrat Andi Arief.

"Dalam kicauan yang disebut-sebut Sandiaga Uno memberikan mahar kepada Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) buktinya sangat minim," ujarnya.

"Tidak melihat dan mendengar secara langsung, hanya melalui tweet AA (Andi Arief). Sehingga peristiwa itu tidak jelas apakah perbuatan itu ada atau tidak," kata Ratna di Jakarta, Rabu (29/8/2018).

Sebelumnya, Andi Arief tidak memenuhi panggilan Bawaslu hingga empat kali terkait pernyataannya soal bagi-bagi mahar Sandiaga kepada PKS dan PAN.

Sejumlah pemberitaan media massa menyebutkan mahar itu senilai Rp1 triliun dan masing-masing parpol PAN dan PKS menerima Rp500 miliar.

Bawaslu menilai kesaksian Andi Arief sangat penting dan diperlukan untuk memperjelas ada tidaknya praktik mahar politik. Pasalnya, penerimaan itu harus dibuktikan, apakah melalui serah terima uang, apakah ada hitam di atas putih, ataukah ada dokumentasi yang menggambarkan adanya pertemuan dan serah terima uang.

"Kalau kita melihat dari laporan, kemudian barang bukti yang diajukan, ya memang belum memberikan sebuah gambaran yang terang terkait peristiwa ini," ujarnya menegaskan.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper