Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penduduk Diproyeksikan 318,9 Juta, Pemerintah Tingkatkan Kualitas SDM

Pemerintah melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional memproyeksikan jumlah penduduk Indonesia mencapai 311 juta hingga 318,9 juta jiwa pada 2045.
Warga beraktivitas di permukiman padat penduduk, di bantaran Kali Krukut Bawah, Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta, Jumat (20/7/2018). Di tengah kekuatan ekonomi sebagian masyarakat masih terbatas, upaya memau kualitas SDM menjadi pekerjaan tak mudah./Antara-Aprillio Akbar
Warga beraktivitas di permukiman padat penduduk, di bantaran Kali Krukut Bawah, Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta, Jumat (20/7/2018). Di tengah kekuatan ekonomi sebagian masyarakat masih terbatas, upaya memau kualitas SDM menjadi pekerjaan tak mudah./Antara-Aprillio Akbar

Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional memproyeksikan jumlah penduduk Indonesia mencapai 311 juta hingga 318,9 juta jiwa pada 2045.

Terkait dengan hal itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK mengatakan kualitas penduduk secara jangka panjang harus dipersiapkan.

“Ini menyangkut satu program jangka panjang, mulai daripada kualitas manusia kita, pendidikannya, bagaimana menyiapkan berapa sekolah yang disiapkan, berapa macam pendidikan yang harus disiapkan, bagaimana kesehatannya untuk jumlah sebesar itu, bagaimana lapangan kerjanya,” kata JK di Istana Wakil Presiden RI, Jumat (24/8).

Selain itu, lanjut Wapres, infrastruktur penunjang harus dibangun. Juga dengan kesiapan masalah pangan agar Indonesia tidak tergantung impor.

Terkait hal tersebut, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional atau Bappenas sudah memiliki data yang harus diserahkan kepada lembaga terkait.

Nantinya, lembaga-lembaga tersebut diharapkan mempersiapkan kebutuhan nasional terkait proyeksi itu.

Adapun dalam persiapan jangka pendek guna menghadapi proyeksi tersebut menurut JK yang disoroti adalah masalah lapangan pekerjaan di sektor industri.

Industri menjadi salah satu hal yang disoroti karena akan menyediakan lapangan kerja yang besar.

“Lapangan kerja berhubungan dengan vokasi, pada skill. Skill itu hanya dibentuk pada vokasi-vokasi tingkat pendidikan kejuruan yang lebih baik. Karena itu yang harus dipercepat pendidikan-pendidikan vokasi jangka pendek,” ujar Wakil Presiden menjelaskan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper