Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mahasiswa UB Ciptakan Alat Pembuat Asap Cair Pengawet Makanan

Mahasiswa Universitas Brawijaya berhasil menciptakan asap cair yang ramah lingkungan dan efisien dari limbah batok kelapa. Asap cair ini digunakan untuk pengawet makanan, pengawet getah karet, dan pembasmi hama tanaman atau insektisida.
Mahasiswa Universitas Brawijaya pencipta alat pembuat asap cair ramah lingkungan dan efisien dari limbah batok kelapa./Istimewa
Mahasiswa Universitas Brawijaya pencipta alat pembuat asap cair ramah lingkungan dan efisien dari limbah batok kelapa./Istimewa

Bisnis.com, MALANG—Mahasiswa Universitas Brawijaya berhasil menciptakan  alat pembuat asap cair yang ramah lingkungan dan efisien dari limbah batok kelapa. Asap cair ini digunakan untuk pengawet makanan, pengawet getah karet, dan pembasmi hama tanaman atau insektisida.

Mereka adalah Arsyika Oktaviani (FTP-2015), Sellyan Lorenza Olanda Putri (FTP-2015), Firda Pramesti (FTP-2015), Arta Harianti (FTP-2014), dan M. Fathussalam (FTP-2014).

Arsyka Oktaviani menjelaskan Kabupaten Malang menghasilkan kelapa sebanyak 14.253 ton per tahun. Dengan produksi kelapa sebanyak itu, maka limbah batok kelapa yang dihasilkan mencapai 12% atau 1.710 ton.

“Padahal limbah tersebut dapat dimanfaatkan untuk pembuatan asap cair dengan melakukan proses pembakaran pada batok kelapa,” katanya di Malang, Kamis (16/8/2018).

Asap cair adalah cairan hasil dari proses pembakaran batok kelapa yang dapat diaplikasikan untuk pengawet getah karet, pembasmi hama tanaman (insektisida), hingga pengawet alami makanan pengganti boraks.

Sebenarnya, kata dia, pengolahan asap cair telah dilakukan oleh UKM Putra Tunggal. UKM tersebut merupakan satu-satunya UKM yang bergerak di bidang pembuatan asap cair di Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Dalam melakukan produksinya, UKM Putra Tunggal masih menggunakan metode konvensional. Dalam proses pembuatannya mereka memanfaatkan limbah asap hasil pembakaran batok kelapa sehingga ramah lingkungan. Namun, selama proses pembakaran terjadi kebocoran asap yang cukup tinggi.

Selain itu, UKM tersebut masih menggunakan bambu untuk media pengalir asap. Dengan metode tersebut, produk yang dihasilkan dari 3 ton batok kelapa berupa asap cair grade C dengan jumlah hanya 50 liter.

Permasalahan lain yang dihadapi adalah menentukan teknologi yang tepat untuk mengubah asap cair grade C menjadi grade A untuk memenuhi permintaan pasar. Dengan produktivitas yang rendah, UKM tersebut akan kalah bersaing dengan industri asap cair lainnya.

“Karena itulah, kami tertantang untuk mengatasi dengan membuat alat pembuatan asap cair,” katanya.

Alat tersebut mereka namakan MORICO, alat pembuat asap cair grade A menggunakan teknologi distilaton cyclone untuk meningkatkan produktivitas UKM.

Dengan alat tersebut, waktu produksi per batch dari 120 jam menjadi 48 jam. Jumlah produksi asap cair grade C dari 50 liter menjadi 100 liter dan dapat menghasilkan asap cair grade A sebanyak 65 liter sehingga didapatkan keuntungan per batch sebanyak 3.008.125 (meningkat lima kali dari 561.350).

Selain meningkatkan produktivitas, beberapa keunggulan alat ini antara lain ramah lingkungan, meningkatkan kualitas asap cair, diversifikasi jenis produk lainnya, serta dapat meningkatkan pendapatan mitra sebanyak lima kali lipat.

"Oleh karena itu, inovasi teknologi yang merupakan teknologi baru ini sudah mampu meningkatkan kuantitas dan kualitas dari produksi asap cair UKM Putra Tunggal,” katanya.

Selain itu, untuk memudahkan penerapan teknologi baru, mereka melakukan sosialisasi dan monitoring secara berkala kepada UKM untuk mengetahui perkembangan yang telah dilakukan. Antusiasme terhadap teknologi baru ini juga mempengaruhi masyarakat sekitar untuk turut serta dalam sosialisasi yang dilakukan.

Di bawah bimbingan dosen Angky Wahyu  Putranto,  mereka menggagas inovasi tersebut melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Teknologi (PKM-T) yang didanai Kemristekdikti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Choirul Anam
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper