Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RAPBN 2019: Anggaran Pendidikan Naik 12,3%

Anggaran pendidikan dijaga di rasio 20% dari Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2019 serta diarahkan untuk meningkatkan akses, distribusi, dan kualitas pendidikan.
Sejumlah siswa SMP berkebutuhan khusus mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMP Inklusi YBPK (Yayasan Badan Pendidikan Kristen) Kota Kediri, Jawa Timur, Senin (23/4). Sejumlah siswa kategori lambat belajar (Slow Learner) di sekolah tersebut lebih memilih membawa laptop milik sendiri dari rumah guna meningkatkan kepercayaan diri menyelesaikan soal ujian./Antara
Sejumlah siswa SMP berkebutuhan khusus mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMP Inklusi YBPK (Yayasan Badan Pendidikan Kristen) Kota Kediri, Jawa Timur, Senin (23/4). Sejumlah siswa kategori lambat belajar (Slow Learner) di sekolah tersebut lebih memilih membawa laptop milik sendiri dari rumah guna meningkatkan kepercayaan diri menyelesaikan soal ujian./Antara

Bisnis.com, JAKARTA — Anggaran pendidikan dijaga di rasio 20% dari Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2019 serta diarahkan untuk meningkatkan akses, distribusi, dan kualitas pendidikan.

Dalam RAPBN 2019, pemerintah mengalokasikan anggaran senilai Rp487,9 triliun atau naik 12,3% dari outlook tahun ini yang sebesar Rp434,6 triliun. Kenaikan ini merefleksikan komitmen pemerintah untuk memperbaiki indikator pendidikan dan penguatan pendidikan vokasi.

“Aset paling penting dari bangsa Indonesia adalah manusianya. Karena itu, pemerintah tidak hanya memprioritaskan investasi fisik, tapi juga investasi sumber daya manusia dengan terobosan-terobosan kebijakan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang mampu bersaing di dunia Internasional,” kata Presiden Joko Widodo di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (16/8/2018).

Khusus untuk vokasi, anggaran yang dialokasikan melalui belanja kementerian/lembaga mencapai Rp17,2 triliun atau naik dari alokasi pada 2015 yang sebesar Rp6,8 triliun.

Beberapa hal yang akan dilakukan pemerintah untuk memperkuat vokasi antara lain membangun 1.407 ruang praktik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), bantuan pelatihan/sertifikasi 3.000 mahasiswa, memperkuat program vokasi yang lebih masif dan terintegrasi lintas kementerian, serta pembangunan sarana kelas dan laboratorium di 1.000 pesantren.

Pemerintah telah memberikan bantuan pendidikan dan beasiswa dari jenjang pra-sekolah hingga SD, SMP, dan SMA, pendidikan madrasah ibtidaiyah, tsanawiyah, dan aliyah, bahkan sampai dengan jenjang pendidikan tertinggi S3 bagi seluruh anak bangsa yang berpotensi, terutama bagi yang kurang mampu.

Dia menambahkan anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS) telah mampu menaikkan angka partisipasi murni untuk SD, SMP, SMA, dan madrasah. Pada tahun depan, pemerintah akan memberikan beasiswa kepada 20,1 juta siswa melalui Program Indonesia Pintar dan 471.000 mahasiswa melalui beasiswa Bidik Misi.

Selain itu, dalam periode 2014-2019, pemerintah juga melakukan investasi melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dengan memberikan beasiswa kepada sekitar 27.000 mahasiswa untuk melanjutkan pendidikan S2 dan S3 di perguruan tinggi terbaik di dalam negeri maupun di luar negeri, serta membiayai 123 kontrak riset terpilih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper