Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pidato di MPR, Jokowi Kutip Peribahasa Minang Sampai Pasundan

Presiden Joko Widodo mengutip peribahasa dari berbagai daerah dalam pidatonya di depan Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat Tahun 2018 di Gedung Senayan, Kompleks DPR, Kamis (16/4/2018).
 Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut percepatan pembangunan infrastruktur merupakan modal utama untuk membangun peradaban./Antara
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut percepatan pembangunan infrastruktur merupakan modal utama untuk membangun peradaban./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengutip peribahasa dari berbagai daerah dalam pidatonya di depan Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat Tahun 2018 di Gedung Senayan, Kompleks DPR, Kamis (16/4/2018).

Presiden mengatakan segala pencapaian dari lembaga-lembaga negara adalah modal bersama untuk melangkah menghadapi tantangan-tantangan di masa depan. Sebagai bangsa yang besar, ujarnya, Indonesia akan menghadapi tantangan yang juga besar.

Menurutnya, kita bersama harus mampu menyelesaikan janji kemerdekaan, terutama mengatasi masalah kemiskinan, ketimpangan antardaerah, dan kesenjangan pendapatan antarwarga. Kita bersama harus mampu menjaga kerukunan, persaudaraan, dan persatuan di antara anak-anak bangsa.

Di samping itu, ujarnya, kita bersama harus mampu menghadapi tantangan ketidakpastian ekonomi global, serta mewujudkan bangsa kita menjadi bangsa pemenang.

"Tapi, saya yakin, sebagai bangsa yang besar, dengan modal sosial yang kuat, kita akan mampu menghadapi semua tantangan, seberat apapun," kata Presiden.

Presiden menyatakan dari Ranah Minang, kita bersama-sama belajar dari peribahasa ' 'barek samo dipikua, ringan samo dijinjiang’ yang berarti berat ama-sama kita pikul, ringan sama-sama kita jinjing.

Presiden dari Tartar Pasundan kita bersama-sama belajar 'sacangreud pageuh, sagolek pangkek’ yang berarti kita harus bekerja bersama dengan komitmen dan konsistensi.

Di samping itu, dari Bumi Anging Mamiri kita bersama-sama belajar 'reso temma-ngingi, nama-lomo, nale-tei, pammase dewata’ yang berarti harus kerja keras bersama, ikhlas, dan berdoa agar tujuan kita tercapai.

Selain itu, Presiden menyataka dari Bumi Gora kita bersama-sama belajar yaitu bareng bejukung, bareng bebose yang berarti kita kerja bersama, kita nikmati bersama-sama jerih payah kita.

Presiden mengatakan dari Banua Banjar kita bersama-sama belajar ‘waja sampai kaputing’ yang berarti kita kerja
bersama dengan penuh semangat, tidak patah di tengah jalan, tidak pernah menyerah.

"Saya yakin, dengan semangat persatuan dan kebersamaan antar Lembaga Negara, kita akan mampu melewati semua tantangan dan rintangan di masa depan. Saya yakin, dengan teladan dari Lembaga-Lembaga Negara untuk bekerja dalam menjalankan tugas-tugas konstitusionalnya, seluruh rakyat akan bergerak membantu. Saya yakin, dengan kerja nyata kita bersama, kita mampu meraih prestasi bangsa. Kerja kita, prestasi bangsa," kata Presiden.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yodie Hardiyan
Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper