Bisnis.com, JAKARTA - Partai Demokrat harus menerima realitas politik yang tidak menguntungkan.
Selain tidak berhasil menempatkan Agus Harimurti Yudhoyono sebagai cawapres, Demokrat akhirnya berkoalisi dengan Gerindra, partai yang justru sempat dikecam salah satu elite Demokrat.
Akademisi dari Universitas Muhammadiyah Kupang Ahmad Atang menilai Partai Demokrat selalu kalah dalam bergaining atau daya tawar politik.
"Partai yang ketinggalan kereta dalam pilpres adalah partai Demokrat. Nasib Demokrat kali ini sama dengan lima tahun lalu, tanpa figur," kata Ahmad Atang kepada Antara di Kupang, Sabtu (10/8/2018).
Menurut dia, Demokrat sepertinya tidak memiliki pengalaman politik yang baik walaupun elitenya punya kematangan politik.
Gerindra, kata dia, lebih memilih PKS dan PAN karena ada win-win solution dibandingkan Demokrat yang cenderung mendikte.
"Dengan PKS dan PAN, Gerindra telah membuktikan tesis politik di Pilgub DKI dulu, apalagi PKS dan PAN lebih menjanjikan dari segi basis massa ketimbang Demokrat," kata Ahmad Atang.
Ke mana pun pilihan koalisi Demokrat, tidak menguntungkan Jokowi maupun Prabowo dalam konstetasi Pilpres 2019, kata mantan Pembantu Rektor I UMK itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel