Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mengapa Kemarin SBY Percayakan Nasib AHY ke Parpol Lain? Ini Jawaban Andi Arief

Partai Demokrat mengungkapkan Agus Harimurti Yudhoyono hanya berpotensi untuk menjadi Cawapres pada Pilpres 2019. Dengan modal suara 10,2% pada 2014, Partai Demokrat tidak bisa menjadi pemimpin koalisi di Pilpres 2019.
Agus Harimurti Yudhoyono (dari kiri), Puan Maharani, Yenny Wahid, dan Ilham Habibie di sela-sela menjadi pembicara pada diskusi sarasehan nasional yang diselenggarakan oleh ICMI di Jakarta, Senin (21/5/2018)./Istimewa
Agus Harimurti Yudhoyono (dari kiri), Puan Maharani, Yenny Wahid, dan Ilham Habibie di sela-sela menjadi pembicara pada diskusi sarasehan nasional yang diselenggarakan oleh ICMI di Jakarta, Senin (21/5/2018)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA--Partai Demokrat mengungkapkan Agus Harimurti Yudhoyono hanya berpotensi untuk menjadi Cawapres pada Pilpres 2019. Dengan modal suara 10,2% pada 2014, Partai Demokrat tidak bisa menjadi pemimpin koalisi di Pilpres 2019.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief dalam cuitannya di Twitter mengklaim AHY memiliki elektabilitas yang cukup tinggi untuk mendongkrak suara Jokowi, meskipun usianya baru menginjak 40 tahun di Pilpres 2019. Menurutnya, suara Presiden Jokowi bisa lebih besar jika AHY menjadi Cawapres pada Pilpres 2019.

"AHY punya elektabilitas dalam usianya yang baru 40 th. Simulasi capres cawapres dia bisa dongkrak suara baik Jkw dan 08 yang sama-sama stagnan. Tapi AHY hanya potensial di cawapres dg modal suara demokrat 2014 hanya 10,2%," tuturnya di Twitter, Jumat (10/8).

Andi Arief mengeluarkan statement itu di Twitter menjawab pertanyaan dari Nazaruddin Sjamsudin mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang menanyakan alasan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak memperjuangkan anaknya, AHY dan membentuk serta memimpin koalisi di Pilpres 2019.

"Yg saya ga habis pikir sampai pagi ini, knp SBY mempercayakan masa depan anaknya kpd partai2 lain. Knp dia gak memperjuangkannya sendiri dari awal dg membentuk dan memimpin sebuah koalisi. Kini nasi sudah menjadi bubur," kata Nazaruddin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper