Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jadi Cawapres Jokowi, Maruf Amin: Penghargaan Terhadap Ulama

Jadi Cawapres Jokowi, Maruf Amin: Penghargaan Terhadap Ulama
Rais 'Aam PBNU Ma'ruf Amin (kedua kanan) didampingi dengan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj (kedua kiri), Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (kiri), dan Sekjen PBNU Helmy Faishal memberikan keterangan pers di gedung PBNU, Jakarta, Kamis (9/8/2018)./ANTARA-Hafidz Mubarak A
Rais 'Aam PBNU Ma'ruf Amin (kedua kanan) didampingi dengan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj (kedua kiri), Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (kiri), dan Sekjen PBNU Helmy Faishal memberikan keterangan pers di gedung PBNU, Jakarta, Kamis (9/8/2018)./ANTARA-Hafidz Mubarak A

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia sekaligus Rais Aam PBNU KH Ma`ruf Amin menyatakan penunjukan dirinya sebagai calon wakil presiden pendamping Joko Widodo merupakan penghargaan kepada ulama.

`Pilihan ini bukan semata-mata karena saya pribadi, tapi ini merupakan penghargaan terhadap ulama, terhadap Nahdlatul Ulama. Ini berarti Pak Jokowi menghargai NU, menghargai ulama," katanya dalam jumpa pers di Kantor PBNU, Jakarta, Kamis malam.

"Tentu ini harus dibalas dengan membantu dan mendukung beliau," tambah Kiai Ma`ruf.

Menurut dia cara membantu Jokowi adalah dengan mewujudkan Nawacita, visi dan misi Jokowi atas negara ini dalam beberapa aspek, terutama keutuhan bangsa.

"Dalam menjaga keutuhan bangsa kita harus mendorong bangsa ini mematuhi kesepakatan yang menjadi pilar utama bangsa ini, yakni Pancasila dan UUD 1945," katanya.

Yang ke dua, katanya, menjaga keutuhan bangsa melalui ukhuwah islamiyah (persaudaraan Islam) dan ukhuwah wathaniyah (persaudaraan antar warga bangsa).

"Kemudian yang ketiga harus aman, damai. Negara yang tidak aman, seperti beberapa negara di luar negeri, misalnya Afghanistan, punya minyak dan sumber daya yang kaya, tapi tidak bisa memanfaatkan karena tidak bisa menjaga keamanannya. Selalu perang, tidak aman, tidak damai," katanya.

Pada bidang ekonomi, kiai ahli hukum Islam ini ingin membangun ekonomi keumatan, pemberdayaan ekonomi umat.

"Ini bukan berarti melemahkan yang kuat. Yang kuat tidak perlu dilemahkan, tapi menguatkan yang lemah," katanya.

Aspek lainnya, menurut Kiai Ma`ruf adalah dengan mewujudkan kedaulatan hukum.

"Kita sudah punya perangkat hukum beserta undang-undangnya, tinggal kita perkuat," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper