Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy menyatakan pemilihan Ma’ruf Amin sebagai calon wakil presiden tidak terlepas dari keberagaman Indonesia.
Sosok Jokowi dan Ma’ruf Amin dianggap merefleksikan keberagaman Indonesia yakni pasangan nasionalis-religius.
"Kita lihat secara seksama keterbelahan masyarakat kita sejak pemilu 2014, Pilkada DKI masih seputar SARA [suku, agama, ras , antar golongan] sehingga kita berdiskusi bersama Presiden mencari figur yang melambangkan religius, di lain sisi meredam kebencian," ujarnya, seusai deklarasi capres dan cawapres koalisi Jokowi, Kamis (9/8/2018).
Selain itu, M’aruf Amin diakuinya juga pernah menjadi anggota PPP, anggota PKB, Wantimpres, dan Ketua Majelis Ulama Indonesia.
Dari segi ekonomi, Romahurmuziy mengungkapkan Ma’ruf Amin memiliki pehaman cukup baik di bidang ekonomi, sehingga sosoknya dianggap merupakan titik temu dari semua partai politik.
"Elektabilitas juga jadi pertimbangan. Kalau hanya ditinjau elektabilitas mungkin pilihannya berbeda, tapi karena kami mendengar dari berbagai kalangan, aspek kapabilitas juga penting," tekannya.
Kemudian, dia menyampaikan ada pertimbangan kenyamanan kontestasi supaya tidak ada nuansa kebencian yang terus diketatkan atas dasar SARA.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel