Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menristekdikti: Masih Banyak yang Bisa Diolah di Riau

Masih banyak yang bisa diolah di Riau untuk meningkatkan ekonomi masyarakat daerah tersebut, demikian pernyataan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir.
Menristekdikti Mohamad Nasir seusai menghadiri acara Bhakti Inovasi: Tanam dan Panen Perdana Padi Sidenuk di Kecamatan Pulau Tinggi, Kabupaten Kampar, Riau, Kamis (9/8/2018)./Bisnis.com-Nur Faizah Al Bahriyatul Baqiroh
Menristekdikti Mohamad Nasir seusai menghadiri acara Bhakti Inovasi: Tanam dan Panen Perdana Padi Sidenuk di Kecamatan Pulau Tinggi, Kabupaten Kampar, Riau, Kamis (9/8/2018)./Bisnis.com-Nur Faizah Al Bahriyatul Baqiroh

Bisnis.com, BANGKINANG, Kampar, Riau – Masih banyak yang bisa diolah di Riau untuk meningkatkan ekonomi masyarakat daerah tersebut, demikian pernyataan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir.

DXia mengemukakan hal itu pada puncak peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-23 di Pekanbaru, Riau.

Hakteknas kali ini mengangkat tema besar Inovasi Kemandirian Pangan dan Energi dengan subtema “Sektor Pangan dan Energi di Era Revolusi Industri 4.0.”

"Topik pangan dan energi diambil karena kualitas pangan di Riau harus ditingkatkan. Selama ini kebutuhan pangan di sini sangat tinggi, sementara produksi di dalamnya masih sangat kurang. Oleh karena itu, perlu kita dorong," tutur Nasir saat ditemui usai acara Bhakti Inovasi Tanam dan Panen Perdana Padi Sidenuk di Kecamatan Pulau Tinggi, Kabupaten Kampar, Riau, Kamis (9/8/2018).

Nasir mengatakan masih banyak olahan pangan yang bisa digarap dan ditingkatkan kualitas sekaligus kuantitasnya oleh masyarakat riau contohnya sagu.

"Sagu gluten-nya zero atau kualitasnya sangat bagus untuk kesehatan, sayangnya kadang-kadang masyarakat kita mengatakan mereka yang memakan sagu adalah masyarakat dengan ekonomi rendah, padahal baik untuk kesehatan," jelas Nasir.

Dia juga melihat potensi pengembangan kelapa sawit yang begitu besar di Riau utamanya di Kabupaten Kampar.

"Di Kampar itu ada kelapa sawit yang begitu besar. Limbah kelapa sawit begitu besar, tetapi belum termanfaatkan dengan baik. Kalau limbahnya dimanfaatkan, ini bisa dihasilkan suatu energi, ini harus kita kembangkan juga," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper