Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengamat: Pilpres 2019 Sudah Menjurus ke Persoalan Harga Diri

Berbeda dengan pemilihan kepala daerah, pemilihan presiden dinilai sudah lebih dari sekadar menang kalah melainkan sudah menjurus ke harga diri.
Dua kandidat calon presiden di Pilpres 2019: Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto/Bisnis
Dua kandidat calon presiden di Pilpres 2019: Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto/Bisnis

Bisnis.com, KUPANG - Berbeda dengan pemilihan kepala daerah, pemilihan presiden dinilai sudah lebih dari sekadar menang kalah melainkan sudah menjurus ke harga diri.

Akademisi dari Universitas Muhammadiyah Kupang Ahmad Atang berpendapat bahwa  Pilpres 2019 dengan calon tunggal melawan kotak kosong tidak mungkin terwujud.

"Bagi saya, Pilpres 2019 merupakan pertarungan yang sesungguhnya, bukan hanya soal siapa menang dan siapa kalah, tetapi sudah menjurus ke politik harga diri," kata Ahmad Atang kepada Antara di Kupang, Kamis, (9/8/2018) terkait kemungkinan calon tunggal dalam Pilpres 2019.

Menurut dia, Partai oposisi akan bersatu hanya untuk mempertahan harga diri politik, sehingga kotak kosong tidak mungkin terwujud dalam Pilpres 2019.

"Jadi kalau ada yang berpendapat bahwa pilpres kotak kosong, itu tidak mungkin terwujud karena partai oposisi memiliki musuh yang sama," ujarnya.

Di sisi lain, Jokowi juga masih berkutat soal siapa pendampingnya yang menjadi cawapres.

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang sejak awal masuk koalisi melakukan gerakan untuk menyodorkan Muhaimin Iskandar yang akan mendampingi Jokowi.

Bahkan muncul dengan nada mengancam akan keluar dari koalisi jika Jokowi tidak memilih Muhaimin Iskandar sebagai calon wakil presiden pada Pilpres 2019.

Walaupun begitu, koalisi partai pendukung Jokowi relatif terorganisir secara baik dan komunikasi politik terwadahi sehingga kesenjangan dapat teratasi.

Berbeda dengan koalisi oposisi yang masih bergerak secara liar, tanpa terkonsolidasi secara baik, ucapnya.

Dia mengatakan, dengan melihat rentang waktu yang singkat, figur yang bertarung dalam Pilpres 2019 masih sama, yakni Prabowo Subianto dan Joko Widodo.

Mengenai poros alternatif, dia mengatakan, wacana tentang poros alternatif tidak akan terbentuk.

Kondisi ini dikarenakan ketiadaan figur, dan juga partai tidak akan mengambil risiko, karena penentuan capres juga akan berpengaruh terhadap dukungan publik bagi partai dan calegnya pada Pemilu 2019.

Karena itu, menyodorkan calon presiden akan berdampak terhadap pileg karena Pilpres 2019 akan dilaksanakan secara bersamaan dengan pemilu legislatif, katanya, menambahkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper