Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dituduh Terima Uang dari Sandi, PAN Coret Nama AHY Sebagai Cawapres

Komplikasi politik terus terjadi setelah munculnya istilah #Jenderalkardus dan tudingan biaya entertain Rp500 miliar dari Sandiaga Uno untuk PAN dan PKS.
Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute, Agus Harimurti Yudhoyono berpidato saat peluncuran The Yudhoyono Institute di Jakarta, Kamis (10/8). The Yudhoyono Institute diluncurkan untuk melahirkan generasi masa depan dan calon pemimpin bangsa yang berjiwa patriotik, berakhlak baik dan unggul./ANTARA-Puspa Perwitasari
Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute, Agus Harimurti Yudhoyono berpidato saat peluncuran The Yudhoyono Institute di Jakarta, Kamis (10/8). The Yudhoyono Institute diluncurkan untuk melahirkan generasi masa depan dan calon pemimpin bangsa yang berjiwa patriotik, berakhlak baik dan unggul./ANTARA-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA – Komplikasi politik terus terjadi setelah munculnya istilah #Jenderalkardus dan tudingan biaya entertain Rp500 miliar dari Sandiaga Uno untuk PAN dan PKS.

Partai Amanat Nasional tidak terima dituduh menerima uang Rp500 miliar dari Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno terkait dukungan calon wakil presiden Prabowo Subianto.

Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Drajad Wibowo menyatakan bahwa petinggi partai belum bertemu Sandi hingga pagi ini.

“Tuduhan Andi Arief itu jahat sekali. Yang jelas, tuduhan AA itu merugikan Demokrat dan AHY [Agus Harimurti Yudhoyono] sendiri. Nama AHY sebenarnya termasuk yang dipertimbangkan oleh PAN. Dengan tuduhan tersebut, nama AHY akan dicoret dari pertimbangan PAN,” katanya melalui keterangan pers, Kamis (9/8/2018).

Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi curhat melalui akun Twitter pribadinya. Dia kecewa dengan Prabowo karena lebih memilih uang dibandingkan koalisi yang sudah dibangun.

Andi menyebut Sandi menyetor masing-masing Rp500 miliar ke PAN dan PKS untuk mendukungnya sebagai cawapres Prabowo.

Drajad menjelaskan bahwa PAN masih kukuh mengusung ketuanya Zulkifli Hasan sebagai sosok yang pas menemani Prabowo.

Dia mengakui nama Sandi sempat menjadi pertimbangan PAN. Meski demikian, elektabilitasnya di internal partai kalah jauh dibanding Zulhas.

Dengan tuduhan tersebut, selain merusak kans AHY, Andi telah meruntuhkan komunikasi antara Demokrat dan PAN. “Saya berharap Demokrat menyelidiki latar belakang yang bersangkutan,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper