Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Akui Putranya Cari Informasi Lawan Politik dari Rusia saat Pilpres

Presiden AS Donald Trump mengakui bahwa putranya bertemu dengan Rusia pada tahun 2016 di Trump Tower untuk mendapatkan informasi mengenai lawannya dalam pemilihan presiden, Hillary Clinton.
Donald Trump berdiri tepat di belakang Hillary Clinton saat Hilllary menjawab pertanyaan audiens debat kedua calon presiden AS di St Louis. Trump terlihat membuntuti ke mana Hillary melangkah dan kerap dengan muka mengejek Hillary. /Reuters
Donald Trump berdiri tepat di belakang Hillary Clinton saat Hilllary menjawab pertanyaan audiens debat kedua calon presiden AS di St Louis. Trump terlihat membuntuti ke mana Hillary melangkah dan kerap dengan muka mengejek Hillary. /Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden AS Donald Trump mengakui bahwa putranya bertemu dengan Rusia pada tahun 2016 di Trump Tower untuk mendapatkan informasi mengenai lawannya dalam pemilihan presiden, Hillary Clinton.

Selain itu, Trump juga membantah laporan di Washington Post dan CNN bahwa ia khawatir putra sulungnya, Donald Trump Jr, mendapat masalah hukum karena bertemu dengan Rusia. Dia juga menakankan bahwa dia belum tahu tentang pertemuan itu sebelumnya.

"Berita palsu, bahwa saya khawatir tentang pertemuan putra saya yang luar biasa, Donald, di Trump Tower. Ini adalah pertemuan untuk mendapatkan informasi tentang lawan, benar-benar legal dan kerap dilakukan dalam politik, dan itu tidak membahas hal lain. Saya tidak tahu tentang itu! " Kata Trump di akun Twitternya, Minggu (5/8/2018).

Trump sebelumnya mengatakan pertemuan itu membahas tentang adopsi anak-anak Rusia oleh warga AS. Perkataan Trump dalam akun Twitternya tersebut adalah pernyataannya yang paling langsung tentang tujuan pertemuan itu, meskipun putranya dan yang lain mengatakan pertemuan tersebut adalah untuk mengumpulkan informasi terhadap kandidat Partai Demokrat.

Dilansir Reuters, kampanye politik secara rutin mengejar penelitian oposisi pada lawan-lawan mereka, tetapi tidak dengan perwakilan asing dari negara yang dipandang sebagai lawan politik. Pejabat Rusia berada di bawah sanksi AS pada saat itu.

Penasihat Khusus Robert Mueller tengah melakukan investigasi apakah anggota kampanye Trump berkoordinasi dengan Rusia untuk mempengaruhi pemilihan. Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya juga membantah pemerintahnya ikut campur.

Salah satu bagian dari penyelidikan telah berfokus pada pertemuan pada tanggal 9 Juni 2016 di Trump Tower di New York antara Donald Trump Jr., anggota tim sukses kampanye lainnya, dan sekelompok orang Rusia.

Donald Jr. mengatakan kemudian dia menyadari bahwa pertemuan itu terutama ditujukan untuk melobi undang-undang sanksi Magnitsky 2012, yang menyebabkan Moskow menyangkal hak AS untuk mengadopsi anak yatim piatu Rusia.

Presiden Trump telah berulang kali membantah bahwa kampanyenya bekerja dengan Moskow, dengan mengatakan "Tidak ada kolusi!" Pekan lalu, ia mengadopsi taktik pengacaranya dan bersikeras mengatakan "kolusi bukan kejahatan."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper