Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PILPRES 2018: Keributan Tahun Politik Hanya di Media Sosial

Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai keributan tahun politik hanya dirasakan di panggung media sosial saja, sedangkan di kalangan masyarakat tidak terjadi polemik atas perbedaan pilihan politik.
Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan sambutan saat menghadiri acara pemberian penghargaan Parasamya Anugraha Dharma Krida Baraya dalam sidang senat terbuka Dies Natalis ke-42 di Kampus UNS, Solo, Jawa Tengah, Senin (12/3/2018)./ANTARA-Mohammad Ayudha
Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan sambutan saat menghadiri acara pemberian penghargaan Parasamya Anugraha Dharma Krida Baraya dalam sidang senat terbuka Dies Natalis ke-42 di Kampus UNS, Solo, Jawa Tengah, Senin (12/3/2018)./ANTARA-Mohammad Ayudha

Bisnis.com, JAKARTA -  Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai keributan tahun politik hanya dirasakan di panggung media sosial saja, sedangkan di kalangan masyarakat tidak terjadi polemik atas perbedaan pilihan politik.

"Pengalaman kita kan panasnya di udara, di media sosial, tapi di kalangan masyarakat aman-aman saja," kata Wakil Presiden Jusuf Kalla usai menghadiri Rapat Pleno Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jakarta, Senin (6/8/2018).

Wapres memprediksi pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 berlangsung aman, seperti  Pemilu sebelumnya dan mengacu pada tiga kali pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak pada 2015, 2017 dan 2018 yang juga berlangsung damai secara umum.

"Pengalaman pilkada kemarin, pemilu-pemilu sebelumnya aman-aman saja, adem saja;  pada saat pencoblosan aman. Pilkada kemarin juga tidak ada masalah kan," tambah Wapres.

Sementara itu, Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin mengatakan dalam rapat pleno tersebut dibahas pula mengenai seruan kepada masyarakat agar tetap menjaga persatuan umat Islam meskipun berbeda pandangan politik.

"Jangan sampai perbedaan aspirasi, kepentingan termasuk calon dalam pilpres kemudian membawa rusak ukhuwah Islamiyah," kata Din Syamsuddin.

MUI juga meminta agar tidak ada pihak yang mengklaim pendapat suatu kelompok mewakili umat Islam karena umat Islam di Indonesia jumlahnya sangat besar dan tersebar di berbagai partai politik.

"Umat Islam jangan terjebak pada pandangan dikotomis yang kemudian muncul dalam klaim inilah jalan keislaman, inilah jalan yang harus ditempuh satu-satunya.  Sementara jalan politik itu jalan yang terbuka yang bisa diisi dengan ruh Islam, semangat Islam," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : ANTARA

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper