Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gempa 7 SR Lombok: Korban Tewas Diprediksi Bertambah, Jemaah Masjid Lading-Lading Belum Tertangani

Korban meninggal dunia akibat bencana gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat diprediksi akan bertambah.
Seorang perempuan melintas dekat kios yang temboknya roboh pascagempa bumi di Dusun Lendang Bajur, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, NTB, Senin (6/8). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Barat (NTB) mendapatkan laporan sementara jumlah korban meninggal dunia akibat gempa bumi berkekuatan 7 Skala Richter sampai dengan pukul 03.20 Wita Senin 6 Agustus 2018 sebanyak 82 orang./Antara
Seorang perempuan melintas dekat kios yang temboknya roboh pascagempa bumi di Dusun Lendang Bajur, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, NTB, Senin (6/8). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Barat (NTB) mendapatkan laporan sementara jumlah korban meninggal dunia akibat gempa bumi berkekuatan 7 Skala Richter sampai dengan pukul 03.20 Wita Senin 6 Agustus 2018 sebanyak 82 orang./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Korban meninggal dunia akibat bencana gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat diprediksi akan bertambah.

Dari data sementara yang diterima hingga Senin (6/8/2018) siang, korban yang meninggal dunia masih tercatat sebanyak 91 orang.

“Sampai dengan sekarang belum ada pertambahan jumlah data atau korban. Sampai saat ini masih 91 orang meninggal dunia, 209 luka-luka, ribuan warga mengungsi, ribuan rumah rusak,” ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho, di Jakarta, Senin (6/8/2018).

Menurutnya, jumlah tersebut diprediksi akan bertambah, mengingat masih ada korban yang saat itu sedang melaksanakan ibadah di Masjid Desa Lading-Lading, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara.

Bangunan masjid berlantai dua tersebut runtuh dan menimpa jamaah yang saat itu sedang melakukan ibadah Shalat Isya.

“Diperkirakan banyak korban meninggal dan sampai saat ini belum bisa dievakuasi, karena belum ada alat berat, sehingga personel tim gabungan melakukan evakusi menggunakan manual,” ujar Sutopo.

Lebih lanjut, Sutopo belum bisa memberikan rincian pasti jumlah korban yang tertimbun bangunan masjid tersebut.

“Saya belum bisa prediksi jumlah korban, tetapi menurut informasi pada saat itu ada dua shaft yang melaksanakan ibadah,” tuturnya.

Saat ini proses evakuasi korban masih berlangsung, tim di lapangan mendapatkan kendala karena kurangnya alat berat, dikarenakan untuk mengevakuasi bangunan tersebut petugas perlu memindahkan material beton yang berat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper