Bisnis.com, JAKARTA - Meski pendaftaran telah dibuka oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), sampai sekarang belum ada partai yang mendaftarkan capres dan cawapresnya.
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menganggap, belum adanya capres dan cawapres yang didaftarkan, karena masing- masing partai punya strategi. Semua partai masih saling intip, sehingga mereka masih saling tunggu. "Jadi wajar, kalau kemudian belum ada deklarasi." ujar Tjahjo di Jakarta, Minggu (5/8/2018).
"Karena masing- masing parpol tentunya punya strategi. Sekarang saling mengintip, siapa capres dan cawapresnya," ujar Tjahjo seperti dikutip dalam laman resmi Kemendagri.
Jokowi dan beberapa nama yang disebut-sebut sebagai calon wakil presiden/Bisnis
Tjahjo berharap pemilu serentak menjadi momentum bagi rakyat bisa merasakan pesta rakyat yang demokratis. Pemilu serentak 2019 harus menjadi pesta rakyat yang menggembirakan. Artinya pemilih dapat menunaikan hak pilihnya dengan bebas, tanpa intimidasi dan tekanan.
Prabowo Subianto dan beberapa nama yang disebut-sebut akan jadi calon wakil presiden/Bisnis
"Salurkanlah di TPS sesuai apa yang menjadi prinsip hati nurani, memahami track record baik itu calon DPRD, DPR, maupun calon presiden. Memilih yang amanah, memilih presiden dan wakil presiden yang amanah. Sama dengan memilih DPR dan DPRD yang amanah," katanya.
Pemerintah sendiri dalam hal ini Kementerian Dalam Negeri berkomitmen penuh mendukung penuh kerja penyelenggara pemilu baik itu KPU maupun Bawaslu.
Kementerian punya tugas memfasilitasi kelancaran tugas penyelenggarila, misalnya dari sisi anggaran. Tidak hanya itu pemerintah juga punya tanggung jawab memastikan stabilitas keamanan terjamin selama tahapan pemilu berlangsung. Polri dan TNI, sudah siap mengamankan pesta demokrasi pada 2019 nanti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel