Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menanggapi masalah beredarnya surat deklarasi Negara Republik Federasi Papua Barat (NRFPB).
Menurutnya, edaran surat tersebut merupakan hal lama yang sudah terjadi berulang kali dan tidak perlu dihiraukan.
“Lagu lama bisa membuat surat merdeka, membuat surat pisang, sejak dulu juga ada seperti itu, gak usah kita gaduhkan, gak usah kemudian kita cemas, kita lawan saja, tidak begitu mudah ya, mereka kemudian mempengaruhi orang lain untuk seperti itu,” ujar Wiranto di kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Kamis (2/8/2018).
Selain itu, Wiranto juga menjelaskan, edaran tersebut hanya untuk menarik perhatian dunia yang membuat Indonesia seolah menelantarkan Papua.
“Surat itu kan biasa terjadi seperti itu, itu gerakan separatisme yang jumlahnya kecil tapi dengan cara-cara seperti itu kan ingin dapat perhatian dunia” tuturnya.
Untuk itu Wiranto melakukan antisipasi dengan melakukan diplomasi internasional maupun soft diplomacy dengan negara-negara Pasifik Selatan.
"Kita bukan beropini. Tp kita memberikan kesempatan untuk melihat fakta. Dan ternyata teman-teman kita dari Pasifik Selatan, dari negara-negara lain termasuk dari Australia yg saya juga pernah mengantar beberapa pejabatnya untuk melihat sendiri (Papua) dan bertemu sendiri,” jelas Wiranto.
“Rata-rata dari mereka saat saya coba untuk meninjau langsung, bertemu langsung dengan masyarakat disana, melihat realitas yg ada, maka terkejut, ternyata isu-isu yang mereka terima, ternyata papua maju ya,” lanjut Wiranto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel