Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menteri Luhut: Masalah Citarum, kalau Salah Sikat!

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan meminta agar penyelesaikan masalah di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum jangan dicampuradukkan dengan masalah politik.
Luhut B. Pandjaitan/Reuters
Luhut B. Pandjaitan/Reuters

Bisnis.com, BANDUNG - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan meminta agar penyelesaikan masalah di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum jangan dicampuradukkan dengan masalah politik.

"Ada rupanya yang mau minta perlindungan sana sini, saya bilang enggak ada perlindungan, pokoknya kalau salah disikat. Jangan mencampuradukkan Citarum dengan politik lah," kata Luhut Binsar Pandjaitan, usai menjadi pembicara pada pertemuan dengan pemilik perusahaan sekitar DAS Citarum, di Kota Bandung, Rabu (1/8/2018).

Ia menegaskan pemerintah pusat dan daerah akan menindak tegas kepada pihak-pihak yang masih membuang limbah di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum.

"Saya kira tadi dengan Pak (Pj) Gubernur Jabar, Pangdam III Siliwangi, Kapolda dan Kajati Jawa Barat sudah kompak sekali, sehingga Pak (Pj) Gubernur Jabar sebagai (koordinator) satgas kita mendorong lagi para pengusaha tidak membuang limbah ke Sungai Citarum," kata dia.

Pada kesempatan tersebut, Luhut juga menegaskan bahwa pembenahan masalah di DAS Citarum diperlukan kerja sama semua pihak terkait mulai dari pemerintah, pengusaha atau pelaku industri hingga masyarakat.

"Dalam rangka pembenahan atau mengatasi masalah Citarum, itu sebenarnya tinggal kita yang menentukan. Sekarang ini gubernur ada, pangdam ada, kajati juga ada, kapolda ada, pengusaha juga ada. Jadi tinggal kita mau diapakan ini Citarum," kata dia.

Selain itu, lanjut Luhut, sekitar 80% sampah yang ada di lautan Indonesia berasal dari sungai, seperti Sungai Ciliwung dan Sungai Citarum.

"Laut kita menjadi yang terkotor dan itu salah satunya sampah dari Citarum dan Ciliwung," kata dia.

Bahaya dari tercemarnya Sungai Citarum ialah perairan di sekitar yang ikut tercemar dan ada ikan yang mengonsumsi plankton yang tercemar dan ikan tersebut dimakan manusia.

"Kemudian air Sungai Citarum yang tercemar juga masuk ke saluran persawahan sehingga jika nasinya dimakan manusia yang bisa menyebabkan masalah stunting atau anak-anak kita nanti jadi kuntet. Tentunya kita semua tidak mau kan hal ini terjadi," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper