Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertumbuhan Manufaktur Jepang Melambat

Aktivitas manufaktur Jepang melambat, kendati lebih baik dari yang diperkirakana. Namun, kekhawatiran tetap ada karena laju permintaan terus berkurang.
Seorang pekerja berjalan di areal pabrik yang berada di zona industri Keihin, Kawasaki, Jepang (8/3/2017)./.Reuters-Toru Hanai
Seorang pekerja berjalan di areal pabrik yang berada di zona industri Keihin, Kawasaki, Jepang (8/3/2017)./.Reuters-Toru Hanai

Bisnis.com, JAKARTA – Aktivitas manufaktur Jepang melambat, kendati lebih baik dari yang diperkirakana. Namun, kekhawatiran tetap ada karena laju permintaan terus berkurang.

Menurut survei final Markit/Nikkei, indeks final pembelian manajer (Purchasing Managers’ Index/PMI) pada Juli melemah ke level 52,3  atau lebih baik daripada yang diperkirakan ekonom sebesar 51,6. Adapun pada bulan sebelumnya, PMI Jepang berada di level 53.

“Data terbaru memperlihatkan sinyal perlambatan untuk pertumbuhan sektor manufaktur pada awal kuartal III/2018,” kata Joe Hayes, Ekonom di IHS Markit, seperti dikutip Reuters, Rabu (1/8/2018).

Dia menjelaskan, pertumbuhan hasil produksi yang melemah disebabkan oleh berkurangnya permintaan. Sementara itu, penjualan ekspor juga gagal menutupi kerugian tersebut untuk bulan kedua berturut-turut.

Indeks final untuk permintaan pada Juli juga melemah 3,41% menjadi 50,9 dibandingkan bulan sebelumnya, atau level terendahnya sejak Oktober 2016.

Sementara itu, indeks final untuk permintaan ekspor naik 2,24% menjadi 50 daripada bulan sebelumnya.

Ada pun faktor perselisihan dagang antara AS dan China juga turut mengancam kinerja manufaktur Jepang. Pasalnya, Jepang merupakan salah satu negara yang memiliki surplus perdagangan dengan AS.

Pemerintah Negeri Sakura pun khawatir AS akan mengambil langkah yang dapat memaksa Jepang untuk mengurangi surplus perdagangan tersebut.

Perekonomian Jepang juga diharapkan rebound pada kuartal II/2018 setelah terkontraksi pada awal tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper