Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Suap Kalapas Sukamiskin, Fahri Hamzah: KPK Urus Sendiri Saja Belum Beres

Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak campur tangan dalam urusan pengelolaan lembaga pemasyarakatan. Komisi antirasuah itu tak perlu melakukan intervensi.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah tiba untuk menjalani pemeriksaan di Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dit Reskrimsus), Polda Metro Jaya (PMJ), Jakarta, Senin (19/3/2018)./ANTARA-Aprillio Akbar
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah tiba untuk menjalani pemeriksaan di Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dit Reskrimsus), Polda Metro Jaya (PMJ), Jakarta, Senin (19/3/2018)./ANTARA-Aprillio Akbar

Kabar24.com, JAKARTA — Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak campur tangan dalam urusan pengelolaan lembaga pemasyarakatan. Komisi antirasuah itu tak perlu melakukan intervensi.

Hal itu disampaikan Fahri saat melakukan pertemuan dengan sejumlah jajaran Kemenkumham Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat.

Dalam keterangan resminya Senin (30/7/2018), Fahri meminta KPK mengurus kelembagaannya sendiri.

“Saya minta kepada KPK jangan terlalu jauh mengintervensi dalam mengurus LP Sukamiskin, urus diri sendiri aja belum beres,” kata Fahri.

Fahri mengaku, tujuannya datang ke Lapas Sukamiskin untuk melihat secara langsung apa yang terjadi pada lapas khusus koruptor itu secara dekat terkait pemberitaan yang kemarin cukup heboh.

Dia menilai apa yang sudah ada di Lapas Sukamiskin sudah baik. Lapas yang berdiri pada zaman Belanda yang kini sudah berumur sudah 100 tahun sudah seharusnya menjadi pola pembinaan paling baik yang ada di seluruh Indonesia.

Menurutnya, banyak warga binaan yang berada di tempat itu yang bukan orang sembarangan. Bahkan ada guru-guru besar dan orang-orang pintar yang menginginkan bisa membaca buku, menulis, ataupun hal lainnya yang mengasah kreativitasnya.

“Mungkin pihak KPK kaget melihat apa yang  dilakukan warga binaan seperti pengajian tidak perlu dilakukan, karena mereka mengganggap koruptor itu orang jahat dan enggak perlu ada pengajian, dan merekapun menilai  koruptor tak perlu baca buku. Mungkin begitu pemikiranya,” jelasnya.

Dia menyebut rumah tahanan di KPK jauh lebih mewah dibandingkan dengan yang ada di Lapas Sukamiskin. Pasalnya di sana ada kulkas, tempat tidur yang baru, Air Conditioner (AC), hingga televisi.

“Namun mengapa setelah warga binaan tersebut di pindahkan ke Sukamiskin, kenapa harus diprotes dengan semua fasilitas yang ada. Seharusnya bisa disamakan, kenapa harus dibeda-bedakan. Sedangkan barang-barang yang berada di KPK lebih mewah dan mahal.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper