Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Para Wakil Menteri Negara Produsen Otomotif Akan Bertemu di Jenewa, Ini Pembahasannya

Para wakil menteri dari Kanada, Uni Eropa, Jepang, Meksiko, dan Korea Selatan akan berkumpul di Jenewa, Swiss, pekan ini untuk berdiskusi mengenai cara merespons ancaman tarif otomotif dari Presiden AS Donald Trump.
ilustrasi./Bloomberg-Dimas Ardian
ilustrasi./Bloomberg-Dimas Ardian

Kabar24.com, JAKARTA – Para wakil menteri dari Kanada, Uni Eropa, Jepang, Meksiko, dan Korea Selatan akan berkumpul di Jenewa, Swiss, pekan depan untuk berdiskusi mengenai cara merespons ancaman tarif otomotif dari Presiden AS Donald Trump.

Seorang sumber dari Kanada dan Meksiko mengungkapkan, para wakil menteri dari negara-negara tersebut dijadwalkan bertemu di Jenewa pada 31 Juli 2018.

“Perundingan ini bertujuan untuk mempertemukan negara-negara produsen otomotif, sehingga kami dapat menyatukan pendapat terkait investigasi seksi 232 yang dilakukan Departemen Perdagangan AS terhadap impor produk otomotif dan komponennya,” ujar pejabat pemerintahan Kanada yang enggan disebutkan identitasnya, seperti dikutip Reuters, Minggu (29/7).

Adapun, Pemerintahan Trump telah mendapat kritik dari berbagai pihak mengenai pertimbangannya untuk mengenakan tarif sebesar 25% untuk impor produk mobil dan komponen mobil yang masuk ke AS.

Produsen otomotif dan bahkan pemerintah sejumlah negara menilai tarif tersebut dapat meningkatkan harga kendaraan, merusak penjualan otomotif, dan mengganggu industri lapangan kerja global.

“Beberapa perusahaan manufaktur otomotif telah saling berunding belakangan ini sambil menyusun koordinasi untuk merespons investigasi Pemerintahan Trump, bahwa impor otomotif mengancam keamanan nasional AS,” ujar sumber yang lain.

Kementerian Ekonomi Meksiko pun mengonfirmasi bahwa Wakil Menteri Ekonomi Juan Carlos Baker akan terbang ke Jenewa untuk mengurus pekerjaan mengenai beberapa hal, termasuk bertemu dengan Ketua WTO Roberto Azevedo. Seorang pejabat pemerintah Meksiko menyatakan bahwa pertemuan itu terkait dengan isu tarif otomotif yang akan dikenakan AS.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Kanada menolak memberikan klarifikasi.

Berdasarkan laman WTO, Azevedo akan bertemu dengan Baker pada Senin (30/7), diikuti oleh pertemuan dengan Wakil Menteri Perdagangan Kanada Timothy Sargent dan Wakil Senior Menteri Luar Negeri Jepang Kazuyuki Yamazaki pada Selasa (31/7).

Adapun, tarif otomotif AS diperkirakan dapat merugikan perusahaan seperti Hyundai Motor Co. dari Korea, Toyota Motor Corp. dari Jepang, BMW dari Jerman, dan bahkan pabrikan AS seperti General Motors Co., Ford Motor Co., dan Fiat Chrysler Automobiles NV.

Kesepakatan Trump dengan Uni Eropa pekan lalu untuk menahan pemberlakuan tarif selama kedua belah pihak masih berunding pun sejatinya dapat meredakan kekhawatiran mengenai potensi terjadinya perang dagang. Namun, keputusan final Trump masih belum dapat diketahui karena investigasi tarif otomotif tersebut masih belum selesai.

Sementara itu, hasil investigasi yang dilakukan Departemen Perdagangan AS terhadap impor otomotif itu akan rampung dalam beberapa pekan ke depan.

Departemen Perdagangan AS kemudian memiliki waktu 270 hari untuk memberikan rekomendasi kepada presiden setelah bukti ancaman keamanan nasional tersedia dari investigasi tersebut. Setelahnya, presiden memiliki waktu 90 hari untuk mengambil kebijakan.

Adapun, sejauh ini, bentuk respons yang dapat disampaikan oleh negara produsen otomotif tersebut masih belum jelas. Sebelumnya, beberapa mitra dagang AS seperti Kanada, Uni Eropa, dan Meksiko telah memberikan tarif balasan untuk tarif impor baja dan aluminium yang dikenakan AS. Adapun, pilihan lainnya yang dapat diambil adalah dengan mengajukan keluhan melalui Organisasi Dagang Internasional (WTO).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dwi Nicken Tari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper