Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hun Sen Diprediksi Berkuasa Lagi di Kamboja

Hun Sen diperkirakan akan memenangkan pemilu, Minggu (29/7/2018), dan akan kembali berkuasa setelah memimpin selama 33 tahun.
Perdana Menteri Kamboja Samdech Techo Hun Sen/ANTARA-Subekti
Perdana Menteri Kamboja Samdech Techo Hun Sen/ANTARA-Subekti

Bisnis.com, JAKARTA -  Perdana Menteri Kamboja Hun Sen diperkirakan akan kembali berkuasa.

Hun Sen diperkirakan akan memenangkan pemilu, Minggu (29/7/2018), dan akan kembali berkuasa setelah memimpin selama 33 tahun.

Hun Sen berhasil memperkecil kekuasaan raja dan menghancurkan lawan-lawan politiknya. Kekuasaannya ditandai dengan kepemimpinan terpusat, ketahanan politik dan represi.

Pemimpin berusia 65 tahun tersebut adalah bagian dari kelompok elite pemimpin dunia yang berhasil berkuasa selama tiga dekade. Dia berhasil mengatasi gempuran politik yang terus mewarnai negara miskin Asia Tenggara itu sejak era Perang Dingin.

Partai Rakyat Kamboja pimpinannya diperkirakan akan menang dalam pemilu yang secara efektif tidak memiliki lawan setelah satu-satunya partai oposisi terkuat di Kamboja dibubarkan oleh Mahkamah Agung tahun lalu.

Kubu pengkritik mengatakan kemenangan pemilu kali ini merupakan titik puncak dari kekerasan, intimidasi dan langkah hukum licik Hun Sen dalam memberangus oposisi yang muncul sebagai ancaman serius di pemilu pada 2013.

Kemenangan itu juga menandai titik terendah demokrasi Kamboja.

"Tidak banyak lawan Hun Sen yang memiliki sikap kombinasi dari kekejaman, akal bulus dan ketajaman politik yang membuatnya terus bertahan dalam lingkaran sejarah Kamboja yang terus berulang," ujar Sebastian Strango, pengarang buku "Hun Sen's Cambodia," sebagaimana dikutip CNN.com, Minggu (29/7/2018).

Sejak awal karir politiknya, Hun Sen berpindah dari satu kubu ke kubu lain untuk menaiki tangga kekuasaan Kamboja.

Dia merupakan kader Khmer Merah, organisasi Maois garis keras yang berkuasa setelah menyingkirkan pemerintah Lon Nol dukungan AS dan membunuh seperempat warga Kamboja pada periode 1975-1979.

Dia melarikan diri ke Vietnam untuk menghindari aksi pembersihan yang terjadi di Khmer Merah dan bergabung dalam militer Vietnam ketika pasukan negara itu masuk ke Kamboja untuk menyingkirkan Khmer Rouge.

Dia pun kemudian mengaku sebagai penyelamat Kamboja dari kekejaman kelompok yang pernah dimasukinya itu.

Vietnam kagum dengan ambisi politik Hun Sen sehingga pada 1985 dia pun dikukuhkan sebagai perdana menteri ketika berusia 32 tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper