Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saran PKS: AHY Jadi Menteri Dulu Sebelum Cawapres

Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid menyarankan Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadikan putranya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi menteri sebelum maju sebagai cawapres di Pilpres 2019.
Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) dan Agus Harimurti Yudhoyono./Antara-Sigid Kurniawan
Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) dan Agus Harimurti Yudhoyono./Antara-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid menyarankan Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadikan putranya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi menteri sebelum maju sebagai cawapres di Pilpres 2019.

“Perjalanan politik AHY masih panjang, sehingga yang terbaik menjadi menteri dulu sebelum maju cawapres,” kata Hidayat, Jumat (27/7/2018).

Hidayat mengatakan bahwa AHY mesti mencari pengalaman politik yang cukup sebelum maju sebagai cwapres. Apalagi, salah satu syarat pendaftaran capres dan cawapres pada 10 Agustus 2018 mendatang harus berusia 40 tahun.

“AHY baru 40 tahun pada 10 Agustus itu,” ujarnya.

Untuk itu pula, kata Hidayat, PKS akan terus memperjuangkan sembilan nama tokoh internal PKS untuk menjadi cawapres.

“Jadi, kepastian cawapres ini yang harus diputuskan terlebih dahulu, sebelum menyolidkan koalisi dengan partai lain,” ujarnya.

Kesembilan nama elite PKS itu antara lain Ahmad Heryawan, Hidayat Nur Wahid, Salim Segaf, Sohibul Iman, Tifatul Sembiring, Anis Matta, Irwan Prayitno dan Mardani Ali Sera, dan Almuzammil Yusuf.

Seperti diberitakan sebelumnya, Partai Demokrat menggadang-gadang AHY sebagai cawapres pada Pilpres 2019. Beredar kabar bahwa SBY mengajukan AHY sebagai cawapres kepada Joko Widodo, tapi kabar ini dibantah SBY.

Sampai saat ini, Demokrat berusaha menjalin koalisi dengan partai pengusung capres Prabowo Subianto. Partai pengusung itu adalah PKS dan Gerinda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper