Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

UE Setuju Tambah Impor LNG dan Kacang Kedelai dari AS

Komisi Eropa berjanji kepada Presiden AS Donald Trump untuk lebih banyak mengimpor gas alam cair (LNG) dari AS. Hal itu dilakukan untuk mencegah terjadinya perang dagang trans-Atlantik
Presiden AS Donald Trump bertemu dengan Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker /Bloomberg
Presiden AS Donald Trump bertemu dengan Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker /Bloomberg

Kabar24.com, JAKARTA – Komisi Eropa berjanji kepada Presiden AS Donald Trump untuk lebih banyak mengimpor gas alam cair (LNG) dari AS. Hal itu dilakukan untuk mencegah terjadinya perang dagang trans-Atlantik.

“Uni Eropa akan menjadi pembeli masif, dan mereka bakal dapat mendiversivikasikan pasokan energinya,” ujar Trump, seperti dikutip Bloomberg, Kamis (26/7/2018).

Komentar Trump tersebut diutarakan seiring dengan tercapainya kesepakatan di dalam pertemuan dengan Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker di Gedung Putih, kemarin (25/7/2018).

Trump dan Juncker sepakat untuk menambah pengiriman LNG dan kacang kedelai dari AS menuju UE. Selain itu, keduanya juga berjanji bakal mengurangi tarif untuk produk industri.

Trump pun tampak senang dengan hasil tersebut dan memuji UE telah berhasil membuka lembar hubungan baru dengan AS.

Berdasarkan data Agensi Energi Interbasional (IEA), impor LNG dari AS menuju Eropa dapat naik hampir 20% pada 2040 dibandingkan pada 2016.

Pengumuman Trump dan Juncker tersebut juga langsung direspons oleh investor perusahaan ekportir LNG AS. Saham Cheniere Energy Inc., perusahaan eksportir LNG terbesar di AS, naik 3% pada sesi perdagangan akhir di New York. Sementara, Telluran Inc., juga naik 2,9%.

Kesepakatan tersebut berhasil mengurangi tensi dagang yang disebabkan AS ketika mengancam bakal memberlakukan tarif untuk produk otomotif asal UE.

Tidak lama setelah konferensi pers Trump dan Juncker tersebut, saham dan imbal hasil obligasi AS langsung menguat sebagai tanda optimisme dari investor bahwa AS dan UE berhasil terhindar dari perang dagang.

Trump menambahkan, pihaknya akan mencoba mengatur ulang tarif baja dan aluminium yang telah diberlakukan AS, begitu pula dengan pengenaan pajak retaliasi dari UE.

Setelah konferensi pers tanpa sesi tanya-jawab dengan Trump, Juncker menyampaikan di dalam pidatonya, bahwa tarif-tarif lain tidak akan diberlakukan AS selama keduabelah pihak masih berunding.

Juncker mengacu kepada tarif otomotif yang berpotensi dikenakan oleh AS. Sebelumnya, Juncker menyatakan tujuan kedatangannya ke Washington adalah untuk membujuk Trump supaya tidak jadi mengenakan tarif untuk produk omototif asal Eropa.

“Kami sepakat tidak ada tarif yang akan dikenakan selama kami masih berunding. Saya senang dengan kesepakatan hari ini,” ujar Juncker.

Adapun Trump sempat mengancam di dalam rapat kabinet pekan lalu, bahwa dia dapat mengenakan tarif sebesar 25% untuk impor otomotif asal UE jika pertemuannya dengan Juncker tidak berjalan lancar.

Berdasarkan data Komisi Eropa, tarif otomotif yang dimaksudkan Trump dapat menambah beban sebesar 10.000 euro (US$11.700) untuk setiap mobil rakitan Eropa yang dijual di AS.

Menanggapi keputusan dari pertemuan selama tiga jam tersebut, Senator Partai Republik dari Ohio Rob Portman menyatakan kelegaannya karena eskalasi tensi tarif dapat dikurangi.

“Saya lega. Menurut saya, ini akan membantu mengurangi kekhawatiran di luar sana, tidak hanya di negara bagian yang digerakkan oleh sektor pertanian tetapi juga terhadap ekonomi AS secara umum,” ujarnya.

Dia menambahkan, tercapainya kesepakatan dengan UE merupakan keberhasilan yang signifikan. Pasalnya, Pemerintah AS telah cukup kesulitan belakangan ini karena tanda-tanda penyelesaian selisih belum tampak dari China, Meksiko, maupun Kanada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dwi Nicken Tari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper